WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo berharap ajang FoodStartUp Indonesia (FSI) 2022 bisa membuka peluang kerja sama dan kolaborasi baru antara investor dan pelaku kuliner di Tanah Air.
Angela menjelaskan, bahwa Kemenparekraf mendukung pengembangan industri kuliner, karena dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kuliner penyumbang PDB ekraf terbesar secara konsisten.
Berdasarkan data yang diperoleh, subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp1.134,9 triliun pada tahun 2020 dan juga penyerap tenaga kerja terbesar di ekonomi kreatif sebesar 9,5 juta.
Untuk itu, kata Angela, hal yang jadi paling utama bukan siapa pemenangnya tetapi bisa mengambil ilmu yang baru dari FSI ini dan bisa mengambil peluang kerja sama usaha baru dan kolaborasi baru.

"Semoga melalui FSI ini ekosistem ekraf kita khususnya di subsektor kuliner bisa lebih kondusif, berkelanjutan, inklusif, dan lebih bermanfaat," kata Angela dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, jika dilihat potensi, kuliner juga sebagai langkah untuk melestarikan budaya, diplomasi budaya melalui gastronomi dan juga membantu pariwisata Indonesia.
"Oleh karena itu, Kemenparekraf memiliki berbagai program untuk mendukung industri kuliner di Tanah Air, untuk meningkatkan resiliensi pelaku kuliner selama pandemi dengan digitalisasi dan untuk meningkatkan daya saing, baik secara nasional maupun global salah satunya melalui program Spice Up the World dan tentunya FSI," terangnya.
"Tahun ini, kita melaksanakannya beriringan dengan AVPN Global Conference 2022 yang juga side event dari G20 karena kita sangat berharap peluang dan eksposur bagi peserta FSI makin terbuka lebar," tambahnya.