MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengagumi adat istiadat dan budaya di Desa Wisata Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara yang masih dijaga dan dilestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat.
Sandi mengatakan, kekentalan adat budaya lompat batu, tari perang, tari harimau, sampai penganugerahan sudah disaksikan dan dinikmati olehnya.
"Dan saya melihat kekentalan sejarah dan budaya, saya melihat ini adalah atraksi utama kita, tradisi budaya untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Nias Selatan. Dan ini adalah pariwisata berbasis komunitas," katanya dalam keterangan resminya saat visitasi Desa Wisata Hilisimaetanö yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sementara itu Desa Wisata Hilisimaetanö merupakan salah satu desa adat tertua di tanah Nias Selatan. Hingga kini, desa tersebut masih teguh menjaga nilai adat istiadat serta peninggalan para leluhur mereka.
Hal ini bisa terlihat pada saat memasuki desa, terdapat Batu Megalitik yang menandakan pada zaman megalitikum masyarakat Nias menggunakan peralatan dari batu besar.
Kemudian 50 rumah adat yang bangunannya masih terpelihara dengan baik. Namun sangat disayangkan, ada satu rumah adat tertua yang runtuh akibat dampak dari tsunami Aceh tahun 2004.
Selain itu, sistem pemerintahan yang dijalankan masih mengikuti sistem adat. Di mana sistem kepemimpinan adat desa masih dipegang oleh Si’ulu atau Raja yang merupakan kaum bangsawan Nias.
Kemudian, para cendekiawan atau yang disebut Si’ila berperan sebagai pemberi nasihat kepada bangsawan. Dan Sato atau Fa’abanuasa (masyarakat) yang terus bergotong-royong dalam menjaga Lakhömi mbanua (marwah desa).