NEPAL memindahkan base camp pendaki Gunung Everest dari gletser Khumbu karena endapan es yang besar di area itu sudah mencair. Penelitian menunjukkan bahwa gletser Khumbu menipis dengan cepat akibat dari perubahan iklim dan banyaknya orang buang air kecil di sekitar itu.
Tak tanggung-tangguh, jumlah air kencing pendaki yang dibuang di area base camp Everest tersebut mencapai 4.000 liter per hari, sehingga mempercepat mencairnya bongkahan es.
“Kami melihat peningkatan jatuhnya batu dan pergerakan air lelehan di permukaan gletser yang bisa berbahaya,” kata Scott Watson, peneliti dari University of Leeds yang mempelajari gletser kepada BBC.
Melansir dari The Verge, Jumat (24/6/2022), lokasi base camp tersebut saat ini menjadi tidak stabil dan tak aman lagi, akibat pencairan es.
Pendaki mengatakan retakan muncul di tanah dalam semalam. Diperkirakan ke depan akan lebih banyak longsoran es jatuh di lokasi saat ini.
Base camp baru pendaki Gunung Everest akan berada di ketinggian sekitar 200 hingga 400 meter lebih rendah dan di tempat yang tidak memiliki es sepanjang tahun.
Menurut peneliti, perubahan iklim bukanlah satu-satunya faktor yang berkontribusi cepatnya mencair dari gletser Khumbu. Banyaknya orang yang melewati base camp di area itu ikut menambah destabilisasi.
“Misalnya, kami menemukan bahwa orang buang air kecil sekitar 4.000 liter di base camp setiap hari,” kata Khimlal Gautam, anggota komite yang merekomendasikan langkah tersebut kepada BBC.
“Dan sejumlah besar bahan bakar seperti minyak tanah dan gas yang kita bakar di sana untuk memasak dan menghangatkan pasti akan berdampak pada es gletser.”
Follow Berita Okezone di Google News