BANYAK destinasi wisata yang bisa dimanfaatkan oleh orang tua dan anaknya dalam menghabiskan waktu libur sekolah semester genap 2021/2022. Tidak hanya pusat perbelanjaan, berwisata ke museum juga bisa dijadikan pilihan.
Wilayah DKI Jakarta, menjadi kota dengan lokasi museum terbanyak di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta dalam laman resminya merilis lebih dari 70 museum yang bisa dikunjungi oleh masyarakat.
Berkunjung ke museum tidak hanya mendapatkan banyak manfaat ketangkasan dan kreatifitas, berkunjung ke museum juga bisa mendapatkan banyak ilmu dan sejarah-sejarah yang nantinya bisa dijadikan bekal ketika memasuki tahun ajaran baru.
 BACA JUGA:Ratusan Alat Musik Tradisional Nusantara Dipamerkan, Yuk Buruan ke Museum Aceh!
"Saya sengaja ajak anak-anak ke Museum Layang-Layang karena ingin memberikan liburan yang bermanfaat. Jadi, ketika mereka masuk sekolah nanti mereka bisa menceritakan pengalaman berlibur mereka," ungkap warga Solo yang sengaja berkunjung ke Museum Layang-Layang, Winda Surci melansir dari ANTARA, Sabtu (2/7/2022).
Museum Layang-Layang yang terletak di Jalan H Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan memang bisa menjadi salah satu pilihan bagi orang tua yang ingin mengajak anak-anak mereka berlibur.
 Museum Layang-Layang di Jakarta (ANTARA/Chairul Rohman)
Tidak hanya melihat berbagai jenis layangan yang ada di Indonesia dan juga mancanegara, pengunjung juga langsung diajak untuk membuat layangan secara langsung yang bisa dibawa pulang untuk dimainkan.
Dengan membayar tiket masuk seharga Rp20 ribu untuk anak-anak dan Rp25 untuk pengunjung dewasa, museum ini akan menyajikan banyak hal yang tidak biasa dilakukan di rumah maupun di sekolah.
"Dengan membayar tiket, para pengunjung akan dapat menikmati tiga kegiatan, pertama itu menonton film sejarah layang-layang, lalu ada tur museum untuk mengenal lebih dalam tentang layang dan terakhir mereka akan diajarkan membuat layang-layang dari kertas yang mereka gambar nantinya," jelas pemandu wisata Museum Layang-Layang, Asep Irawan.
Suasana museum
Bangunan museum yang berdiri di atas lahan seluas 2.750 m2 ini banyak dipenuhi pohon yang rimbun dengan bangunan bergaya arsitektur Bali dan Jawa, sehingga suasana yang asri tampak jelas dan para pengunjung merasa tidak sedang berada di Selatan Ibu Kota Jakarta.
 BACA JUGA:Jakarta Hajatan, Cek 11 Museum yang Bebas Biaya Masuk
Museum yang diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika pada 21 Maret 2003 itu, menjadikan museum layang-layang pertama yang ada di Indonesia.
"Hadirnya Museum Layang-Layang ini untuk melestarikan khasanah budaya Indonesia melalui karya seni layang-layang," kata Asep.
Â
Sebelum berdiri sebagai museum, pemilik yang bernama Endang W Puspoyo awalnya fokus pada bidang kecantikan. Endang juga lebih dahulu membuka galeri layang-layang. Kebetulan, Endang memang sangat gemar dan senang dengan dunia layang-layang.
Pada 1990-an, Endang sering mengundang para seniman layang-layang dari berbagai daerah untuk mengikuti festival guna menghidupkan seni layang-layang di Indonesia.
Dari para seniman itulah Endang banyak mendapatkan layang-layang, mereka yang datang banyak menyumbangkan untuk dipajang di museum dan ada juga yang menjual hasil karya seni mereka setelah festival itu berakhir.
“Mereka yang ikut festival itu, tidak semua layangannya dibawa pulang, ada yang dijual untuk ongkos balik dan ada juga yang disumbangkan untuk dipajang di galeri,” ucap Asep.
“Seiring bertambah banyaknya layang-layang tersebut, ibu Endang lalu punya ide untuk membuka museum ini,” tambah dia.
Follow Berita Okezone di Google News