PERGESERAN posisi Arca Dwarapala peninggalan Kerajaan Singasari membuat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur langsung bertindak. Penggalian atau ekskavasi untuk mencari bentuk asli sari dua arca penjaga jalan menuju suatu tempat pun dilakukan.
Arkeolog BPCB Jawa Timur, Ismail Lutfi menyatakan, kedua arca baik sisi utara dan selatan memang tak lagi pada posisi aslinya.
Bahkan di Arca Dwarapala sisi selatan, pernah terkubur tanah sedalam 90 sentimeter dari potret foto era Dinas Purbakala Hindia Belanda.
Sedangkan di sisi utara, Arca Dwarapala menabrak bangunan struktur yang ada di bawahnya. Padahal jika melihat secara teoritis hal tidak terjadi di arca-arca lainnya.
(Foto: MPI/Avirista Midaada)
"Itu sudah enggak asli sekarang, tadi saya ceritakan di foto Belanda itu terbenam itu diangkat dan tidak ditempatkan di tempat yang sama agak maju dia. (Kalau Arca Dwarapala sisi utara) Hanya bergeser saja, nabrak struktur itu, harusnya enggak nabrak," terang Lutfi kepada MNC Portal belum lama ini.
Pergeseran yang terjadi membuat posisi dua Arca Dwarapala ini dikatakan Lutfi tidak relevan lagi. Bahkan kedua arca tersebut posisinya tampak aneh karena keduanya tidak simetris, padahal jika berhadapan atau berada pada posisi tak jauh biasanya posisinya simetris.
"Kemiringan sekarang tidak relevan karena memang posisinya tidak asli lagi, tapi umumnya Dwarapala kalau dia saling berhadapan ya sama sinkron, tapi kalau dia tidak sama ya begini kadang-kadang ada yang agak miring sedikit, tapi simetris, bisanya itu posisi enggak ada di luar badan, di sisi di luar badan," terangnya.