CANDI Cangkuang Garut, Jawa Barat bisa anda jadikan salah satu tempat untuk berlibur di akhir pekan. Selain menikmati keindahan alam Garut, anda juga perlu tahu tempat bersejarahnya.
Salah satu tempat bersejarah di Garut adalah Candi Cangkuang. Tempat wisata sejarah yang satu ini cukup unik karena letak candinya berada di tengah danau/situ dengan dikelilingi keindahan alam yang memukau.
Berikut adalah informasi lengkap mengenai Wisata Sejarah Candi Cangkuang Garut: Lokasi dan Rute, Harga Tiket, dan Daya Tarik. Yuk simak.
Wisata Sejarah Candi Cangkuang Garut: Lokasi dan Rute, Harga Tiket, dan Daya Tarik
 BACA JUGA:Pesona Pantai Sayang Heulang Garut: Lokasi, Rute, Harga Tiket, dan Daya Tariknya
Lokasi dan Rute
Candi Cangkuang berlokasi di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Letaknya tepat berada di tengah danau atau situ Cangkuang, karena itulah nama candi ini disebut sebagai Candi Cingkuang.
Rute menuju situs ini jika dari Kota Garut adalah mengikuti jalan utama Garut-Bandung lalu jika sudah sampai di Alun-alun Leles, anda harus belok ke kanan. Setelah itu ikuti jalan hingga sampai ke kawasan Candi Cangkuang.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Tiket masuk ke Candi Cangkuang cukup terjangkau. Para wisatawan hanya membayar Rp. 5.000 untuk orang dewasa dan Rp. 3.000 untuk anak-anak. Harga tersebut tentu bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung dari kebijakan pihak pengelola.
Sedangkan jam operasional Candi Cangkuang sendiri dibuka setiap hari dari jam 07.30-17.00 WIB.
Daya Tarik dan Fasilitas
Daya tarik wisata Candi Cangkuang antara lain:
• Candi Cangkuang
Candi Cangkuang merupakan candi hindu yang dibangun pada abad ke-8. Pada 1966 ada dua peneliti yang menemukan bangunan candi ini, mereka adalah Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita.
 BACA JUGA:4 Pemandian Air Panas di Garut, Bikin Betah Liburan Bareng Keluarga
Ukuran candi ini adalah 4,5 x 4 meter dengan tinggi 8,5 meter. Di dalamnya juga terdapat patung Dewa Siwa.
Yang lebih menariknya lagi adalah, candi ini lokasinya bersebelahan dengan makam Embah Dalem Aried Muhammad yang merupakan tokoh muslim di Desa Cangkuang pada abad ke-17.
Ini membuktikan jika masyarakat Desa Cangkuang yang memeluk agama hindu, animisme, dinamisme, dan juga islam bisa hidup rukun pada saat itu.
Follow Berita Okezone di Google News