WAKIL Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyebut daerah setempat memerlukan subsidi silang dari pemerintah pusat sehingga harga tiket pesawat dari luar negeri ke Pulau Dewata bisa lebih wajar.
"Sekarang harga tiket pesawat dari Australia ke Bali lebih mahal dibandingkan dari Australia ke Thailand," kata Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu, mengutip Antara.
Menurut dia, dalam forum diskusi bertajuk 'Recover (Bali) Together: Menanti Solusi Kelangsungan dan Pemulihan Usaha' itu, mahalnya harga tiket pesawat ke Bali turut menjadi tantangan untuk pemulihan pariwisata Bali.
"Itu (harga tiket pesawat-red) kebijakannya di pusat. Oleh karena itu, kami mohon pada pusat. Kenapa kalau penerbangan ke daerah lain bisa disubsidi silang oleh negaranya, kenapa Indonesia tidak?," ucap pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Terkait persoalan mahalnya harga tiket pesawat ke Bali, Cok Ace mengatakan, pemerintah provinsi setempat sudah berusaha untuk memberikan masukan ke pemerintah pusat supaya harga tiket pesawat ke Bali bisa lebih wajar.
"Tiket yang mahal ini bagi wisatawan, kami bekerja keras untuk memperbaiki destinasi dan memberikan pelayanan yang terbaik, namun kembali lagi pada permodalan pengusaha," ujarnya.
Oleh karena dampak pandemi Covid-19, pengusaha pariwisata Bali saat ini dihadapkan pada persoalan biaya operasional, SDM, hingga kewajiban untuk membayar utang.
Dijelaskannya, meskipun hotel-hotel sudah beroperasi, tetapi sejatinya kamar yang siap dijual itu kisaran 40-60 persen dari total kamar yang dimiliki karena kerusakan sarana prasarananya akibat vakum selama dua tahun.
Follow Berita Okezone di Google News