BAGI Anda yang menyukai wisata dengan trekking cukup landai, bisa mencoba datang ke Gunung Papandayan terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Papandayan termasuk gunung api strato.
Hampir serupa dengan Tangkuban Parahu, Anda bisa melihat kawah bekas letusan gunung dan meninggalkan sebuah lubang besar yang berisikan air.
Selain melihat kawah Anda juga dapat berendam di air panas alami mencapai 30 derajat. Kemudian berkunjung ke hutan mati bisa menjadi spot Instagramable lho.
Akan tetapi tahukah Anda, kalau hutan mati Papandayan ini punya misteri tersendiri lho. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut misteri dan asal usul hutan mati Gunung Papandayan.
Proses terbentuknya
Terbentuknya hutan mati di Gunung Papandayan ini, berawal dari letusan Gunung Papandayan yang terjadi ratusan tahun silam. Letusan yang sangat dahsyat tersebut terjadi pada 11-12 Agustus 1772,di mana sebelumnya tanpa ada peringatan terlebih dahulu.

Kala itu Gunung Papandayan meletus dengan dahsyat, sehingga menyebabkan sekitar empat puluh desa terkubur.
Kemudian, sekitar 3.000 orang penduduk sekitar gunung yang terkubur ke dalam danau vulkanik. Begitu juga hewan-hewan peliharaan dan ternak, juga terkena imbasnya. Mereka mati dan terkubur hidup-hidup.
Selain itu, hutan rimbun yang ada di area kawah gunung tentu saja ikut hangus terbakar. Seluruh pohon hingga tanaman lainnya benar-benar tersapu awan panas dan lahar. Maka tak heran jika keberadaan hutan itu pun ikut terbakar.
Saking gemparnya saat itu, seorang penulis dari luar negeri, Lee Davis menggambarkan dahsyatnya letusan Gunung Papandayan ke dalam sebuah buku yang berjudul 'Natural Disaster'.
Kemunculan Big Foot
Pada akhir 2006 silam, masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Papandayan dihebohkan dengan munculnya tapak kaki berukuran sangat besar. Sehingga sebagian mengklaim, bahwa itu adalah jejak kaki makhluk Big Foot. Jejak itu ditemukan di suatu perkebunan berukuran 4x6 meter di lereng Gunung Papandayan.
Pemilik perkebunan tempat ditemukan tapak kaki misterius itu, Ahmudin mengatakan, setelah ditelusuri, tapak kaki itu diduga berasal dari lereng gunung ke arah bawah. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti, apakah itu benar Big Foot atau bukan.
Follow Berita Okezone di Google News