NAMA Stadion Kanjuruhan di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur mendadak viral di media sosial hingga jadi perhatian dunia.
Bukan karena prestasi atau puji-pujian positif, nama Kanjuruhan justru ternoda oleh tragedi berdarah yang menewaskan ratusan nyawa suporter fanatik sepakbola pasca kelar laga Arema vs Persebaya Surabaya yang berkesudahan dengan skor 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo.
Bicara soal Stadion Kanjuruhan, markas Arema FC ini memiliki sejarah panjang naik turunnya prestasi tim berjuluk Singo Edan itu. Berikut Okezone rangkumkan 7 fakta menarik tentang Stadion Kanjuruhan, Malang.
Diambil dari nama kerajaan kuno di Malang
Nama Kanjuruhan, diambil dari nama salah satu kerajaan kuno di Malang, Jawa Timur. Mengutip Wikipedia, Kanjuruhan merupakan kerajaan Hindu di Jawa Timur, yang pusatnya berada di dekat Kota Malang. Kanjuruhan diduga telah berdiri pada abad ke-8 Masehi. Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo di mana rajanya yang terkenal ialah Gajayana.
Menelan biaya Rp35 miliar
Stadion Kanjuruhan yang berstandar FIFA ini dibangun pada 1997 atau setahun sebelum Presiden Soeharto lengser. Pembangunan stadion ini menelan biaya lebih dari Rp35 miliar.
Diresmikan Megawati Soekarnoputri
Stadion Kanjuruhan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 9 Juni 2004. Saat acara pembukaan digelar pertandingan kompetisi Divisi I Liga Pertamina 2004 yang mempertemukan Arema Malang versus PSS Sleman yang berakhir untuk kemenangan Arema 1-0.
Markas Arema FC
Stadion Kanjuruhan hingga saat ini menjadi homebase klub elite Tanah Air, Arema FC. Arema kerap tampil dominan manakala bermain di Stadion Kanjuruhan.
Stadion Kanjuruhan pernah menjadi saksi kehebatan Arema saat menaklukkan klub Bundesliga, Eintracht Frankfurt dengan skor 3-2 pada Sabtu, 5 Oktober 2013 dan menahan imbang Hamburg SV yang kala itu diperkuat Rafael van Der Vaart dengan skor 2-2 pada Senin, 6 Januari 2014.
Follow Berita Okezone di Google News