SEORANG pria penyandang disabilitas bernama Mark Parrin (57) mengalami pengalaman buruk saat di Bandara Gatwick. Dia telantar selama 1 jam lebih di bandara terbesar kedua di London, Inggris itu karena harus kehilangan kursi rodanya.
Kursi roda yang jadi andalannya bergerak mengalami kerusakan parah akibat kesalahan penempatan di konveyor bagasi.
Melansir dari Independent, Jumat (7/10/2022), Mark Parrin tiba di Bandara Gatwick, pada Rabu 28 September, bersama istrinya, Nicola setelah menghabiskan liburan selama tiga pekan di Pulau Tenerife, Spanyol.
Meskipun telah meminta bantuan khusus sebelum penerbangan mereka dengan Pesawat easyJet di Bandara Gatwick, pasangan tersebut dibiarkan terlantar selama 1 jam 20 menit.
Ketika bantuan tiba, pasangan tersebut diberi tahu bahwa kursi roda Mark telah dipindahkan salah dari ruang tunggu dan dikirim ke pengambilan bagasi.
Ayah dari tiga anak tersebut telah menggunakan kursi roda sejak tahun 1990, setelah mengalami cedera tulang belakang yang serius.
Ketika pasangan itu sampai ke ruang bagasi, mereka menemukan kursi roda Mark seharga lebih dari Rp30 juta, mengalami kerusakan setelah pemindahan, termasuk roda kanan yang bengkok.
“Anda bisa memaklumi keterlambatan selama 15 menit, tapi ini bahkan sampai satu jam 20 menit. Kami membuat sopir taksi menunggu lebih dari dua jam. Saya awalnya cukup tenang, tapi seiring berjalannya waktu saya mulai sedikit terganggu,” kata Mark.
Mark juga menambahkan bahwa dia mengalami kesulitan tanpa kursi rodanya. Dengan bantuan istrinya dan salah satu penyedia layanan, ia tertatih-tatih menuju ke kereta bandara terdekat.
Dia mengklaim bahwa ini adalah pelayanan terburuk yang pernah ia diterima di bandara.
Sebagai seorang pengguna kursi roda, Mark mengaku sedih setelah di melihat (kondisi kursinya). Pergerakan dan kebebasannya menjadi terbatas.
Follow Berita Okezone di Google News