GIBUG atau ular tanah termasuk reptil paling beracun yang sering masuk rumah. Ular yang dalam nama latin disebut Calloselasma rhodostoma ini memang sangat agresif. Dalam bahasa Sunda disebut ular gibug. Karena sangat mematikan, sebaiknya hindari berdekatan dengan hewan ini.
Ular tanah yang menyebar di Asia Tenggara dan Jawa memiliki nama-nama lokal seperti Bandotan bedor, oray lemah, oray gibug, ular edor (Karimunjawa) dan lainnya.
 BACA JUGA:Kisah Misteri Waduk Bunder, Tempat Jin Main Gamelan Dihuni Siluman Naga dan Buaya
Mengutip dari Wikipedia, ular gibug ukurannya tidak terlalu besar, tapi cenderung gemuk. Panjangnya rata-rata hanya 76 cm untuk yang jantan. Tapi, yang betina bisa lebih panjang bahkan sampai 91 cm.
Ular gibug memiliki punggung coklat agak kemerahan atau kemerahjambuan.
Kemudian sepanjang bagian tengah punggung dihiasi oleh 25-30 pasang corak segitiga besar atau coklat gelap. Lalu berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan dan puncak segitiga-segitiga itu bertemu atau berseling di garis vertebral.
Â
Selanjutnya, sisi samping (lateral) berwarna lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap besar terletak beraturan hingga ke dekat anus.
Sisi bawah tubuh putih kemerah jambuan, bercak cokelat gelap dan terang. Keseluruhan warna punggung itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di antara serasah kering.
 BACA JUGA:Horor! Misteri Siluman Ular Pemakan Perempuan di Pulau Karang Jamuang Gresik
Kepala ular gibug berbentuk segitiga dengan moncong runcing, berwarna cokelat gelap dengan sepasang pita keputihan di atas mata dan pola keputihan serupa anak panah di tengkuk.
Sisi kepala cokelat gelap dan bibir berwarna putih abu-abu jambon, batas kedua warna itu berbiku-biku serupa renda. Kulit dinding mulut putih kebiruan.
Follow Berita Okezone di Google News