MENGULAS 5 tradisi unik orang Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Sumba bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tapi ada begitu banyak tradisi budaya unik yang dilakoni turun-temurun oleh masyarakatnya.
Adat istiadat dan budaya dari masyarakat Sumba bisa membuat Anda merasa takjub karena keunikannya. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini 5 diantaranya.
1. Tradisi Belis
Beli merupakan tradisi seserahan masyarakat Sumba. Kaum pria yang ingin meminang wanita di Sumba wajib memberikan sejumlah hewan ternak sebagai seserahan, mulai dari kerbau, sapi, babi, hingga kuda.
 BACA JUGA:Uniknya Noken Anggrek, Tas Tradisional Papua Seharga Motor Second
Jumlah hewan yang menjadi syarat akan pernikahan tersebut ditentukan oleh keluarga mempelai wanita, atau sesuai dengan kesepakatan perundingan dengan keluarga laki-laki.
Semakin terpandang keluarga calon mempelai wanita, maka makin banyak pula jumlah hewan yang harus diberikan. Bahkan jumlahnya bisa sampai puluhan ekor hewan ternak.
2. Tradisi Kede
Kede merupakan upacara kematian dalam tradisi Sumba yang sudah dilakukan secara turun temurun atau sejak dulu. Kegiatan ini sebagai lambang saling bela sungkawa atas meninggalnya orang tersebut, keluarga maupun kerabat dari seseorang yang meninggal itu akan mengantarkan hewan ternak ke kediaman keluarga yang sedang berduka.
Â
Berbeda dengan tradisi pernikahan, dalam Kede tak ada batasan dari jumlah hewan ternak yang wajib diberikan. Setelah hewan ternak diterima, pihak keluarga yang berduka akan langsung menyembelih hewan tersebut, kemudian dimasak dan disajikan kepada pelayat yang datang.
3. Upacara Kuda Pasola
Upacara Kuda Pasola dilakukan setiap tahunnya masyarakat Sumba.
Konon, dulunya Kuda Pasola sudah dikembangbiakan sejak zaman dahulu kala dan juga menandakan sebagai status sosial bagi masyarakat Sumba.
 BACA JUGA:Mengenal Kamomose, Tradisi Cari Jodoh Pria Buton Tengah Sulawesi Tenggara
Atraksi utama dalam tradisi ini adalah dengan beberapa pemuda naik ke atas kuda dan mereka saling serang antar kampung dengan melemparkan lembing atau menghunuskan parang atau yang disebut katapo.
Upacara Kuda Pasola ini masih digelar di sejumlah desa adat yang kental dengan kepercayaan Marapu. Seperti di Wanokaka, Lamboya, dan Gaura (Sumba Barat) dan dilakukan setiap Februari.
Follow Berita Okezone di Google News