BAGI para pengguna jalan yang kerap melalui Tol Cipali, khususnya di KM 182-183 tentunya sudah tak asing dengan keberadaan batu Bleneng di sisi jalan yang kerap dikait-kaitkan dengan kecelakaan yang marak terjadi di area tersebut.
Tak hanya itu, letak batu Bleneng di atas ujung bukit Salam di Desa Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini banyak mengundang misteri. Pasalnya, pada pembangunan jalan tol, batu bleneng tak bisa dipindahkan atau dihancurkan.
Batu Bleneng tampak sangat kokoh, terutama bagi yang melintas di bawahnya, ditambah kini area di sekitar batu Bleneng sudah rapi dicor.
Lantas seperti apakah asal usul dari batu bleneng? Berikut ulasannya sebagaimana Okezone rangkum dari berbagai sumber
Asal mula batu bleneng
Menurut keterangan juru kunci batu bleneng, nama batu ini berasal dari kata embel (lumpur) dan meneng (diam). Pada zaman dahulu, lokasi batu bleneng merupakan gunung berapi yang akan meletus.

Di lokasi itu, ada dua lubang besar dan masing-masing hendak mengeluarkan muntahan dari perut bumi. Dari dua lubang tersebut, salah satunya adalah di Bukit Salam yang mengeluarkan lumpur atau dalam bahasa Cirebon disebut embel.
Lumpur yang keluar tidak pernah berhenti sehingga membuat kawasan tersebut dan di bawahnya penuh dengan lumpur.
Melalui seseorang yang sakti dan memiliki kekuatan gaib, akhirnya lubang lumpur tersebut ditutup menggunakan batu besar agar lumpur tak keluar lagi atau dalam bahasa Cirebon disebut meneng atau diam. Jadilah batu itu kokoh berdiri sampai sekarang.
Kejadian mistis di sekitar batu bleneng
Ada beragam cerita mistis dari setiap pengemudi yang melintasi jalan tol ini. Di mana batu bleneng dianggap sebagai tempat yang didiami oleh makhluk halus dari bangsa jin yang kerap mengganggu orang yang melintasi jalan Tol Cipali pada KM 182.
Follow Berita Okezone di Google News