ADA 10 kebiasaan orang Betawi yang mungkin tak banyak orang tahu. Betawi adalah suku asli Jakarta. Masyarakat Betawi banyak tinggal di Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya.
Meski hidup di wilayah metropolitan, sebagian besar masyarakat Betawi masih menjaga dengan baik adat dan budayanya. Bahkan ada kebiasaan-kebiasaan tertentu yang masih dilakoni warga Betawi.
Apa saja kebiasaan orang Betawi? Berikut ulasannya :
 BACA JUGA:5 Tradisi Unik Orang Sumba, dari Prosesi Pernikahan hingga Kematian
Kehidupan Religius
Sebagian besar masyarakat Betawi beragama Islam dan dikenal religius. Kehidupan sosial masyarakatnya banyak mengadopsi nilai-nilai agama. Anak usia dini telah dibekali dengan pengetahuan agama yang sangat baik.
Â
Selain mempelajari pendidikan formal di sekolah, orang tua biasanya menyekolahkan anaknya ke madrasah, sekolah khusu untuk mempelajari ajaran agama islam. Tak jarang dari mereka sangat fasih dalam melantunkan ayat suci Alqur’an.
Blak-Blakan atau Ceplas Ceplos
Jika Anda memiliki teman atau pernah berbicara dengan seseorang yang blak-blakan, maka sudah dapat dipastikan bahwa ia orang Betawi. Cara mereka berbicara memberikan argumen dengan nada yang lantang dan terus terang. Mereka cenderung berbicara langsung ke intinya dan tidak suka berbasa-basi.
Tak jarang orang jika mendengar nada bicara mereka menganggap kasar dan tak peduli dengan perasaan orang lain. Sebenarnya, itu hanya cara berbicara, setelah mengenal lebih dalam mereka juga dikenal ramah dan peduli terhadap sesama.
Suka Memakai Pakaian Tradisional
Ciri lain yang bisa kita lihat dari masyarakat Betawi adalah penampilan mereka. Kebanyakan dari mereka, terutama orang dewasa yang lahir di lingkungan Betawi, sangat gemar memakai pakaian adat yang sudah menjadi ciri khas bangsa ini sejak lama.
 BACA JUGA:Uniknya Noken Anggrek, Tas Tradisional Papua Seharga Motor Second
Jika diperhatikan, maka di daerah Betawi masih banyak masyarakat Betawi yang masih memakai pakaian adat Betawi seperti pakaian sadar (koko), celana batik kompren dan kopiah hitam. Sedangkan untuk wanita biasanya memakai kebaya Encim atau kebaya Kerancang.
Ngored
Kebiasaan masyarakat Betawi pun tak kalah menarik. Ngored adalah tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar keluarga Betawi. Ngored sendiri merupakan kegiatan membersihkan makam anggota keluarga menjelang bulan Ramadhan. Merupakan akulturasi budaya masyarakat Jawa dan Betawi.
Â
Kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan nyekar yang dikenal masyarakat Jawa atau nadran yang biasa dilakukan oleh masyarakat Sunda. Kedua istilah tersebut merujuk pada kebiasaan masyarakat membersihkan kuburan dan mendoakan keluarga almarhum sebelum memasuki bulan puasa.
Nyambat
Kegiatan nyambat adalah kegiatan gotong royong tanpa ada pamrih atau meminta upah, seperti membangun tempat ibadah, rumah tetangga atau saat membajak sawah. Kegiatan nyambat sendiri merupakan tradisi yang cukup unik dan sangat bermanfaat.
Pihak yang mengadakan kegiatan Nyambat akan akan memberikan makanan dan minuman kepada para relawan sebagai bentuk rasa terima kasih atau bisa juga inisiatif tetangga untuk membantu memberi makan untuk orang-orang yang bekerja.
Follow Berita Okezone di Google News