7 MAKNA rumah adat Bali yang penuh dengan filosofi memang menarik untuk dibahas. Sebagai negara yang memiliki banyak suku, Indonesia tak hanya memiliki ragam budaya dan tradisi namun juga rumah adat.
Uniknya lagi, setiap suku yang ada tak jarang memiliki rumah adat dengan berbagai bentuk. Salah satunya adalah rumah adat Bali yang dikenal unik dan sarat akan makna filosofi.
Lantas, apa saja makna rumah adat Bali yang penuh dengan filosofi? Untuk mengetahuinya, simak ulasannya berikut ini.
Angkul-angkul
Saat berkunjung ke Pulau Dewata, mungkin tak asing dengan bangunan yang berdiri kokoh selayaknya Gapura Candi Bentar. Ya, angkul-angkul merupakan bangunan berupa pintu masuk utama yang eksotis dan sering dijumpai pada rumah adat masyarakat Bali.
Bale Gede
Selain angkul-angkul, saat di Bali kerap menemukan bangunan rumah adat tergolong lebih tinggi dengan tiang berjumlah hingga 12 buah.
(Foto: Instagram/@agung.decky)
Bangunan yang diberi nama Bale Gede itu memang diharuskan dibangun lebih tinggi dari bangunan lain di sekitarnya. Ukuran yang besar, bangunan ini difungsikan sebagai tempat berkumpul dan menyajikan makanan khas Bali sembari membakar aneka sesaji.
Pura Keluarga
Tak jarang saat berkunjung di rumah adat pulau yang eksotis ini dijumpai bangunan yang disebut Pura Keluarga. Bangunan pura yang disebut juga pamerajan atau sanggah ini memang dalam wilayah rumah adat masyarakat Bali.
Selayaknya pura pada umumnya, fungsi Pura Keluarga sebagai tempat beribadat. Bagi masyarakat Bali, keberadaan bangunan ini wajib adanya di area Timur Laut rumah.
Bale Manten
Rumah adat satu ini memiliki bentuk bangunan persegi panjang dan umumnya dibangun di sebelah kiri. Rumah adat Bale Manten khusus untuk ditinggali oleh kepala keluarga dan anak perempuannya. Bangunan ini dua ruangan, yakni bale (ruang) kanan dan bale kiri.
Follow Berita Okezone di Google News