Share

Intip Tradisi Bungkus Ulang Jenazah, Penghormatan Buat Para Leluhur di Mamasa

Destriana Indria Pamungkas, Jurnalis · Senin 07 November 2022 14:00 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 05 406 2701555 intip-tradisi-bungkus-ulang-jenazah-penghormatan-buat-para-leluhur-di-mamasa-tYtXLRncav.jpg Keluarga berfoto dengan jenazah dalam tradisi Mangngaro di Naso, Mamasa, Sulawesi Barat (Foto: ANTARA/Akbar Tado)

MASYARAKAT Mamasa di Sulawesi Barat punya tradisi unik Mangngaro, yakni membungkus ulang jenazah para leluhur. Ini sebagai bentuk penghormatan bagi para leluhur yang telah tiada.

Mangngaro sendiri berasal dari kata “mang” yang berarti sebuah tindakan atau pekerjaan sedangkan “aro” artinya keluar. Maka jika diartikan Mangngaro berarti sedang mengeluarkan.

Dalam tradisi ini, para jenazah tidak diganti pakaiannya, melainkan ditambahkan balutan kain yang baru. Sehingga balutan tersebut akan membentuk buntalan seperti guling besar.

 BACA JUGA:Tradisi Ulang Tahun Unik di Dunia, Telinga Dijewer hingga Kepala Dibenturkan ke Lantai

Sebelum melakukan prosesi Mangngaro, seluruh anggota keluarga dan kerabat yang dekat dengan jenazah akan melakukan pertemuan untuk membahas hal-hal terkait upacara, termasuk waktu dan tempat pelaksanaan.

Anggota keluarga biasanya juga akan melakukan ziarah kubur (meollong).

Mangngaro bisa dilaksanakan jika ada yang diatasnamakan, yaitu seseorang yang dipelima atau dipandan. Dipelima merupakan orang yang saat meninggal disembelihkan 9 ekor kerbau, sedangkan dipandan disembelihkan 16-25 ekor kerbau.

 

Selain itu, jenazah yang akan di aro biasanya sudah meninggal selama dua tahun atau lebih.

Dalam pelaksanaannya, Mangngaro akan dimulai dari keluarga dan kerabat yang berjalan beriringan ke kuburan. Pada prosesi ini, para perempuan diharuskan memakai pakaian adat yang berwarna hitam.

 BACA JUGA:Bikin Heran, Inilah 5 Tradisi Aneh di Dunia yang Dilakukan Pria

Setelah sampai dikuburan, jenazah akan dikeluarkan dari liang dan di arak ke tempat para kerabat perempuan menunggu. Arak-arakan jenazah akan melintasi sawah untuk menuju tenda yang sudah disiapkan. Tenda ini akan dijadikan tempat persemayaman jenazah.

Jenazah akan dibiarkan selama satu malam di bawah tenda yang sudah di sediakan. Malam harinya, prosesi pembungkusan ulang jenazah dilakukan. Sementara menunggu proses pembungkusan ulang, para pria akan melakukan ritual ma’badong, sedangkan para wanita melakukan ritual ma’sailo.

Follow Berita Okezone di Google News

Dalam prosesi ini, warna kain untuk membungkus jenazah tidak boleh asal-asalan. Pasalnya, warna kain akan disesuaikan dengan hewan yang disembelih. Seperti warna merah yang berarti untuk dipelima atau dipandan.

Di keesokan harinya, Mangngaro dilanjutkan dengan menyembelih hewan ternak, seperti kerbau atau babi. Sebelum jenazah diarak kembali, anggota keluarga akan melakukan persembahan.

 Ilustrasi

Setelah itu, acara akan dianggap selesai.

Demikian tradisi unik mangngaro, membungkus ulang jenazah para leluhur di Mamasa.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini