KEPALA Sub Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, I Ketut Yadnya Winarta mengatakan, pertemuan G20 merupakan ajang untuk promosi pariwisata Bali secara gratis atau tanpa biaya.
"Kalau G20 berlangsung dan tidak terjadi hal-hal yang buruk, secara pariwisata adalah sounding promosi tanpa biaya. Itu akan tersampaikan bahwa Bali adalah daerah yang aman dan nyaman sebagai tempat kegiatan dan liburan," kata Yadnya melansir Antara.
Menurut dia, sejauh ini jika dilihat dari perjalanan G20 yang telah berlangsung sejak Desember 2021, maka terlihat dampaknya pada pariwisata yaitu peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali.
"Saat ini dampaknya adalah kedatangan delegasi terhadap ekonomi dan pariwisata, dan dampak berikutnya adalah citra pariwisata Bali ke seluruh dunia," ujarnya di depan organisasi kemahasiswaan lintas agama Pulau Dewata.
Yadnya menjelaskan, setiap rangkaian pertemuan G20 akan dihadiri ratusan delegasi, sehingga untuk dampak secara langsung akan menyasar sektor pariwisata seperti akomodasi, transportasi, konsumsi, event organizer, dan kelengkapannya.
Oleh karena itu, pada puncak G20, 15-16 November 2022 nanti, ia meyakini bahwa Bali akan mendapat kesempatan promosi pariwisata gratis. Hal itu karena masing-masing kepala negara akan membawa lebih banyak tim, mulai dari tim kesehatan hingga pengamanan.
Sementara itu, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, bahwa promosi pariwisata gratis saat G20 muncul ketika kegiatan tersebut disorot media luar.
"Ini kan promosi pariwisata gratis, bayangkan saja kalau ada ratusan media yang datang dari luar negeri, belum lagi media lokal dan nasional," kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News