PENGGUNAAN ponsel di pesawat telah banyak diperdebatkan karena industri penerbangan berupaya mengikuti teknologi yang terus berubah. Lazimnya, saat naik pesawat pramugari selalu meminta penumpang agar menon-aktifkan ponsel atau mengganti ke mode pesawat selama penerbangan.
Tetapi, apa yang terjadi jika Anda tidak mengikuti petunjuk tersebut?
Jika memulai dari alasan awal, untuk masalah keamanan potensial menjadi fakta bahwa ketika Anda berada lebih dari 10.000 kaki di udara, sinyal ponsel Anda memantul dari beberapa menara dan mengirimkan sinyal yang lebih kuat.
Ini adalah sesuatu yang mungkin membuat jaringan di lapangan menjadi padat. Tapi, tidak pernah ada kasus ponsel yang menyebabkan pesawat jatuh.
''Telepon belum tentu menjatuhkan pesawat, bahkan bukan itu masalahnya,'' kata mantan insinyur Boeing, Kenny Kirchoff seperti dilansir dari Travel and Leisure, Kamis (17/11/2022).
Â
Masalahnya adalah, ketika menggunakan ponsel saat berada dalam pesawat menyebabkan lebih banyak pekerjaan untuk pilot selama penerbangan. Ketika pilot lepas landas dan mendarat, itu adalah fase dimana seorang pilot membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.
Namun, dengan kemajuan teknologi modern, peraturan ini menjadi lebih usang. Faktanya, pada tahun 2014 Badan Keselamatan Penerbangan Eropa mengatakan bahwa perangkat elektronik tidak menimbulkan risiko keselamatan, meskipun maskapai penerbangan harus membuktikan sistem mereka agar tidak terpengaruh oleh sinyal ponsel.
Bahkan, banyak maskapai penerbangan telah mengizinkan panggilan dalam penerbangan, seperti AeroMobile dan On Air.
Meski begitu, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat atau FAA masih melarang komunikasi suara di ponsel. “Komunikasi suara di ponsel dilarang oleh aturan FAA dan FCC,” kata Elizabeth Isham Cory, dari kantor Komunikasi Eksternal atau Hubungan Publik FAA, kepada Travel and Leisure .
Â
Follow Berita Okezone di Google News