SEBUAH penelitian terbaru mengungkapkan banyak penyandang disabilitas merasa sangat stres saat memesan akomodasi perjalanan dan pergi berlibur. Bahkan banyak dari mereka membatalkan rencana traveling.
Bagi orang dengan fisik normal melakukan perjalanan juga bisa cukup merepotkan dengan suasana bandara yang sibuk, jadwal kereta yang cepat, antrean panjang, hingga membawa barang bawaan Anda.
Rintangan yang sama bisa jauh lebih sulit jika dihadapi oleh mereka yang penyandang disabilitas.
Melansir dari Mirror, Kamis (17/11/2022), penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ocean Holidays, biro perjalanan yang berbasis di Essex, Inggris menyebutkan bahwa 51% penyandang disabilitas menganggap liburan sebagai hal yang membuat stres, dan sepertiganya (sekira 36%) merasa frustasi untuk merencanakan liburan dan memesan akomodasi.
Seringkali mereka kesulitan untuk menemukan sebuah akomodasi yang terjangkau dan sesuai dengan keperluannya masing-masing. Hal ini karena kurangnya informasi di situs web yang mendukung perjalanan bagi penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, 8 dari 10 penyandang disabilitas akan menghindari bepergian pada hari libur, dan memilih untuk melakukannya di hari-hari biasa. Karenanya pengalaman negatif akan berdampak pada 65% sikap penyandang disabilitas terhadap perjalanan.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Ocean Holidays di Essex, mengungkapkan Hampir setengah dari semua penyandang disabilitas yang disurvei menyatakan bahwa mereka telah mengajukan keluhan terkait aksesibilitas saat berlibur, tapi sekitar 43% di antaranya tidak mendapat respon apapun dari keluhan yang mereka ajukan.
Follow Berita Okezone di Google News