MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Solahuddin Uno menghadiri peresmian buku berjudul “1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno” karya jurnalis senior Yuga Aden.
Dalam peresmian yang berlangsung di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Senin (21/11/2022), Sandiaga mengungkapkan cerita di balik pembuatan buku tersebut.
“Jujur, saya yang setiap pagi mendorong bang Yuga (Aden) dan saya ingin bang Yuga ini meninggalkan legacy melalui buku ini,” ujar Sandiaga.
BACA JUGA: Buku '1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno' Resmi Diluncurkan, Begini Kisah di Baliknya
Sandiaga mengungkapkan, salah satu alasan dibuatnya buku inspiratif tersebut adalah karena ia ingin ada seseorang yang menulis tentang sebuah kegagalan yang dialami seseorang dalam berproses, salah satunya dalam dunia politik.
Pasalnya, menurutnya, perjalanan kegagalan seseorang bisa menjadi sebuah pelajaran berharga bagi para pembaca. Sehingga, mereka bisa mengetahui sebuah perjalanan yang harus dilalui sebelum mencapai sebuah kesuksesan.
“Saya bilang sama bang Yuga, waktu kami di Pilkada (DKI Jakarta 2012) bahwa kami bilang, saya ingin nulis tentang suatu proses yang belum berhasil. Karena saya percaya, kegagalan itu merupakan anak tangga untuk mencapai suatu proses kesuksesan,” tuturnya.
Sandiaga lantas mengungkapkan cerita perjalanannya pada 2018 hingga 2019 di 1.500 titik yang ada di Indonesia, yang telah terangkum rapi di dalam buku tersebut. Salah satunya, saat ia mengunjungi beberapa daerah terpencil yang belum pernah terjamah sekalipun oleh para wakil rakyat yang tengah blusukan.
BACA JUGA:Delegasi G20 dan B20 Ikut Ecco Bali Run, Sandiaga: Penyemangat Bangkitnya Pariwisata
Menurutnya, hal itu tak lain, karena ia yang saat itu tengah maju sebagai calon wakil presiden RI, ingin lebib dekat dengan masyarakat-masyarakat terpencil yang selama ini aspirasinya belum pernah terdengar.
“Saya ke Labuan Batu Selatan di Pasar Pinang, bertemu dengan pedagang pasar, saya datang ke mamak-makan di Ambon, di Papua, sampai ke beberapa destinasi yang mungkin belum pernah. Sampai ada yang bilang, pak jangankan pilpres, pemilihan bupati aja nggak dikunjungi ini tempat,” ungkapnya.
“Bahkan, ke tempat yang nggak ada di peta. Mungkin kalau diliat di Google map ini tempatnya udah di tengah laut, tapi ternyata ada perkampungan di situ, Kampung Suku Bajo nelayan,” imbuhnya.
Follow Berita Okezone di Google News