WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa berdasarkan survei, pemahaman masyarakat belum sepenuhnya maksimal dalam memanfaatkan teknologi. Terlebih untuk mempromosikan, menjual, dan pembayaran melalui digital dinilai masih relatif rendah.
Angela menyebut, hal ini karena topik-topik tersebut masih asing di sebagian kalangan masyarakat, khususnya para pelaku umkm ekonomi kreatif (ekraf). Rata-rata dari mereka masih cukup awam dengan digitalisasi yang saat ini tengah dihadapinya.
 BACA JUGA:Angela Tanoesoedibjo : Transformasi Digital Jadi Katalisator Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
"Hal ini kami temukan ketika membantu para UMKM ekraf untuk on board ke marketplace untuk bisa berjualan produknya secara online," katanya dalam day 3: Future & Ecosystems” (Towards Metaverse, Smart & Safe Nation, Digital Economy & Startup, Future Data Science &AI) secara virtual, Selasa (29/11/2022).
Akan tetapi, kata Angela, sebagian sudah mulai melek digital bahkan lebih berkembang pesat. Serta beberapa pelaku kreatif sudah mengenal NFT dan bahkan beberapa dari pelaku kreatif berhasil menjual aset digital tersebut dengan harga yang cukup tinggi.
Â
Lebih lanjut, begitu pula dengan pelaku media. Ia menyebut kini sudah mulai meluncurkan platform OTT-nya sendiri, guna untuk menangkap peluang penonton OTT yang meningkat 25 persen di tahun 2021, menjadi 83 juta pengguna.
 BACA JUGA:KTT G20 Selesai, Angela Tanoesoedibjo Sampaikan Sejumlah Harapan untuk Kemajuan Pariwisata
Angela menjelaskan, banyak pemain lokal yang terus berusaha bersaing dengan asing peta ekonomi digital Indonesia. Serta hal ini masih memerlukan perhatian di seluruh pemangku kepentingan, karena apabila meyakini masa depan adalah digital.
"Kita perlu memastikan, bahwa pemain dalam negeri juga bisa mengambil peran yang signifikan. Setidaknya di dalam negeri," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News