Share

4 Museum Menarik di Qatar, Pas Buat Anda yang Suka Wisata Edukasi

Sri Latifah Nasution, Jurnalis · Jum'at 02 Desember 2022 12:03 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 01 408 2718531 4-museum-menarik-di-qatar-pas-buat-anda-yang-suka-wisata-edukasi-3oxiUlCz1e.JPG The Art Mill Museum, Qatar (Foto: Instagram/@qatar_museums)

GELARAN Piala Dunia 2022, telah memberi dorongan bagi Qatar sebagai tuan rumah untuk membuat program seni dan budaya yang baru. Berbagai museum dan pameran baru bermunculan di negara tersebut.

Semuanya berada di bawah bendera 'Qatar Creates', yang dengan jelas menunjukkan niat salah satu negara paling kaya di dunia tersebut untuk memperkuat perannya sebagai pusat budaya di wilayah itu.

Berikut 4 museum di Qatar yang wajib untuk Anda kunjungi, sebagaimana Okezone kutip dari Euronews.

Qatar’s Mathaf Arab Museum of Modern Art

Salah satu atraksi utama di Qatar selain sepak bola adalah pameran seni di Mathaf Arab Museum of Modern Art. Lokasinya hanya beberapa meter dari Education City Stadium.

Mathaf baru-baru ini meluncurkan empat pameran seni dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa tidak hanya ada satu suara dan perspektif di Arab.

Pameran seniman Palestina, Taysir Batniji bertema 'No Conditions is Permanent' didedikasikan untuk karirnya selama 25 tahun, dan sangat dipengaruhi oleh perjuangan dan pengalaman hidupnya.

“Ketika Anda melihat dari jauh, Anda akan melihat kertas putih, Tapi, ketika Anda mendekat, Anda bisa melihat bentuk, orang, dan jenis gambar yang dibuat dengan tangan, ukiran,” katanya.

Museum Qatar

(Foto: Instagram/@almayassabnthamad)

“Kenyataannya, itu adalah foto pernikahan saudara laki-laki saya,”.

Sophia Al-Maria, seorang wanita Qatar-Amerika yang telah menjadi kurator juga mempunyai karya di Timur Tengah. Pameran seni pertamanya bertema ‘Invisible Labors, Daydream Therapy, yang dibuat untuk menunjukkan bahwa seniman-seniman di balik karya seni yang jarang terlihat.

Ruang pameran ketiga bertema ‘One Tiger or Another’, di mana kurator Tom Eccles dan Mark Rappolt menggabungkan artefak sejarah dengan seni kontemporer.

Itu adalah bagian dari inisiasi baru Mathaf yang disebut Rubaiyat Qatar. Mulai 2024 mendatang, negara tersebut akan bertransformasi menjadi rumah bagi seni Arab kontemporer setiap empat tahun, dan menjadi bagian dari Tahun Budaya Museum Qatar.

Di seberang parkiran Mathaf, terdapat galeri Majaz yang menampilkan karya seniman lokal dan regional yang muncul dari program ‘Doha Fire Station Artist in Residence’ selama 5 tahun terakhir.

Lusail Museum

Museum Qatar telah meluncurkan rakitan seni baru, termasuk lebih dari 200 artefak dari Lusail Museum.

Museum ini memiliki visi ‘Tales of a Connected World’, mulai dari ide desain arsitektur hingga karya bersejarah yang langka.

Pameran ini nantinya akan diisi oleh berbagai karya dari koleksi Lusail, dan semuanya merefleksikan tema pergerakan, identitas, dan pertukaran.

Art Mill Museum

(Foto: Instagram/@qatar_museums)

Ada pahatan, lukisan, dan bahkan properti dari film abad ke-20, termasuk film adaptasi tahun 1972 dari drama Shakespeare ‘Anthony and Cleopatra’.

Sementara konstruksi Museum Lusail akan dimulai tahun 2023, ‘Tales of a Connected World’ masih berhasil membawa pengunjung dalam perjalanan melalui sisa-sisa arkeologi situs awal hingga model museum baru.

Follow Berita Okezone di Google News

The Art Mill

Museum lain yang masih dalam tahap pembangunan adalah museum Art Mill. Pameran museum Art Mill berlangsung di dua lokasi terpisah, yaitu di di Al Najada Heritage House dan Pabrik Tepung Tua Qatar.

“Pameran ini bukan tentang tempat yang ada, ini adalah sebuah konsep,” kata Maryam Al Thani, kurator di Departemen Pameran di Museum Qatar.

Ada banyak hal yang bisa dilihat di sana selain lukisan.

Qatar Museum

(Foto: Instagram/@almayassabnthamad)

Pabrik tepung tersebut adalah bagian dari budaya lokal. Kantong-kantong yang dipenuhi tepung telah menjadi bagian dari ruangan tersebut.

Tujuh seniman ditugaskan untuk mendemonstrasikan jenis karya yang akan ditempatkan di pabrik tersebut.

The Museum of Islamic Art

Ruang artistik paling terkenal di negara itu, Museum of Islamic Art, baru-baru ini diluncurkan kembali dengan visi yang diperluas, untuk menghubungkan berbagai alur sejarah Islam, dan menyediakan konteks konten di setiap galeri.

“Kami (tidak hanya) ingin pengunjung tertarik dan menikmati kunjungan ke galeri, tetapi juga belajar dan mengeksplorasi tentang seni, sejarah, dan budaya Islam,” kata Direktur Museum Seni Islam, Julia Gonnella.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini