DINAS Pariwisata Provinsi Gorontalo dan tim peneliti dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), merancang pola perjalanan wisata geopark atau geowisata di daerah tersebut.
Guna menjaring masukan terkait penyusunan pola perjalanan itu, Dispar menggelar diskusi kelompok terpumpun atau terpusat untuk mendapatkan masukan dari sejumlah pihak terkait.
Koordinator tim peneliti, Yayu Indriati Arifin menjelaskan, integrasi antara aspek geodiversitas, biodiversitas dan keragaman budaya berpotensi mendukung pengembangan geopark sebagai pionir dan strategi inovatif untuk konservasi alam, perencanaan tata guna lahan, dan pembangunan kawasan berkelanjutan.
“Pendekatan geografis diperlukan dalam perencanaan destinasi geowisata yang lebih komprehensif antara geologi, flora, dan fauna serta keberadaan masyarakat lokal budaya,” ujarnya melansir Antara.

Perencanaan model spasial pada destinasi geowisata Gorontalo meliputi destinasi, pusat pelayanan, jalur sirkulasi, pintu gerbang, atraksi, daya tarik geowisata, daya tarik pendukung, serta rute geowisata.
“Destinasi geowisata ada di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Bone Bolango. Daya tarik utamanya di antaranya Danau Limboto dan Taman nasional Bogani Nani Wartabone, sedangkan daya tarik pendukung misalnya rumah adat Dulohupa,” ucap dia.
Ia menambahkan, pola perjalanan disusun di antaranya untuk meningkatkan daya tarik wisata dan pemerataan kunjungan di destinasi geowisata Gorontalo.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Rifli M Katili menjelaskan, pemerintah provinsi telah mengusulkan 26 geosite ke Komite Nasional Geopark Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News