KABUPATEN Banyuwangi terkenal dengan keindahan alamnya. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur, Banyuwangi punya banyak tempat wisata menarik. Tapi, Banyuwangi punya sebutan unik yakni Kota Santet. Bagaimana asal-usul sebutan ini?
Banyuwangi yang terletak di sisi paling timur Pulau Jawa populer dengan julukan The Sunrise of Java. Masyarakat di Banyuwangi dapat menyaksikan matahari terbit lebih dulu dibandingkan warga daerah lain di Jawa.
Selain itu, Banyuwangi juga kental dengan budaya mistisnya. Bahkan ada perkumpulan dukunnya.
 BACA JUGA:7 Julukan Banyuwangi, Permata di Ujung Timur Pulau Jawa
Sejarah Banyuwangi disebut Kota Santet bermula dari tragedi pembantaian masyarakat pada Februari hingga September 1998, yang menewaskan sekitar 1.000 orang. Dari beberapa keterangan, pembunuhan tersebut dilakukan oleh dukun yang melakukan praktik ilmu hitam.
Belum diketahui motif dari pembantaian masyarakat Banyuwangi itu. Namun, berdasarkan hasil investigasi, korban pembunuhan mayoritas berasal dari pemuka agama, kiyai, tokoh masyarakat, dan guru ngaji.
Â
Sejak dulu Banyuwangi sudah terkenal sebagai kota santet. Praktik ilmu hitam dan kekuatan mistis merajalela. Tak sedikit, orang luas Banyuwangi datang untuk memperoleh kekuatan gaib.
Berdasarkan rumor yang tersebar, pelaku insiden mengenaskan itu berasal dari warga sipil. Tetapi, banyak juga yang mengatakan pelakunya adalah warga sipil dan sosok lain sebagai ninja.
Sosok ninja tersebut berpakaian serba hitam dan menggunakan senjata. Ada pula yang mengatakan bahwa ninja itu dapat terbang, melompat, dan menghilang.
 BACA JUGA:8 Julukan Kota Madiun, Kampung Pencak Silat Dunia
Saat pembantaian itu terjadi seluruh lampu mendadak mati. Seketika, banyak nyawa berjatuhan dalam keadaan tragis.
Bertepatan dengan tragedi pembunuhan, di Banyuwangi bermunculan banyak orang gila. Tetapi, mereka tidak sama seperti orang gila pada umumnya. Mereka dapat menjawab pertanyaan seperti orang normal.
Follow Berita Okezone di Google News