Share

6 Maskapai yang Pernah Wara-wiri di Langit Indonesia, Kini Hanya Tinggal Kenangan

Kiki Oktaliani, Jurnalis · Senin 12 Desember 2022 12:02 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 12 406 2725252 6-maskapai-yang-pernah-wara-wiri-di-langit-indonesia-kini-hanya-tinggal-kenangan-cML3okLGc6.JPG Pesawat Batavia Air pernah ikut ramaikan persaingan bisnis penerbangan di Indonesia (Foto: instagram/@bataviaair)

MASKAPAI penerbangan Indonesia melalui sejarah perjalanan yang cukup panjang, banyak sekali masakapai yang sudah lalu lalang melintasi cakrawala Nusantara, dan saat ini sudah tak lagi melayani masyarakat dan pensiun dari tugasnya.

Mari kita bernostalgia kembali dengan 6 maskapai yang pernah menemani perjalanan udara Anda, kira-kira nomor berapa yang paling memorable?

1. Adam Air

Adam Air merupakan maskapai penerbangan swasta, berbasis di Jakarta Barat yang didirikan oleh PT Adam SkyConnection Airlines.

Adam Air merupakan salah satu di antara perusahaan penerbangan di Indonesia yang menerapkan Low Cost Carrier atau maskapai yang menawarkan tarif rendah ke para customer-nya. Adam air pernah menjadi perusahaan penerbangan yang memberikan tarif murah dengan pertumbuhan bisnis yang paling cepat.

Di mana dalam kurun waktu beberapa tahun, Adam air mampu meningkatkan jumlah penumpang dari 5 juta menjadi 25 juta orang. Kinerja yang gemilang tersebut membuat Center for Asia Pacific Aviation, yang ada di Sydney memberikan apresiasi tinggi pada maskapai ini.

Namun sayang, ada banyak sekali insiden kecelakaan yang membuat Adam Air hanya memperoleh hasil penilaian standar keselamatan di level 3 dan memiliki potensi rendah.

Adam Air

(Foto: Instagram/@jereflysaragih)

2. Batavia Air

PT Metro Batavia atau Batavia air beroperasi sejak 5 Januari 2002, di mana maskapai ini melayani penerbangan domestik dan internasional dengan beberapa tipe pesawat seperti Airbus A330 -300 dan Airbus A320 - 200.

Pusat operasi maskapai ini adalah di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Maskapai ini dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta pusat pada 30 Januari 2013 karena permohonan yang diajukan perusahaan International Lease Finance Corporation (ILFC) terkait sewa guna pesawat.

3. Merpati Airlines

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines didirikan pada 6 September 1962, yang kemudian dinyatakan pailit pada 2 Juni 2022 dan seluruh asetnya akan dijual.

Pesawat Merpati Airlines

(Foto: Instagram/@angkutpedia)

Merpati dikenal sebagai maskapai yang melayani rute-rute perintis seperti, Ambon-Labuha, Kepi-Merauke, dan Sorong-Timika. Akhirnya, Merpati berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014 karena terlilit utang.

Pada 10 Juni 2013, Pesawat Merpati Airlines MA-60 dengan rute Bajawa-Kupang mengalami insiden kecelakaan di bandara EI Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Follow Berita Okezone di Google News

4. Mandala Airlines

Mandala Airlines sempat mengalami kendala perekonomiannya di awal tahun 2000-an, kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International pada tahun 2006.

Namun karena kendala yang kian banyak, Mandala Airlines akhirnya menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014. Mandala Tigerair melaksanakan penerbangan terakhirnya dengan nomor penerbangan RI 545 rute Hong Kong ke Surabaya.

Selain Adam Air, Mandala Airlines juga salah satu maskapai penerbangan yang juga bertarif rendah.

5. Sempati Air

Dibangun pada Desember 1968, dan beroperasi pada Maret 1969 dengan nama PT Sempati Air Transport, maskapai yang satu ini terkenal dengan pelayanannya yang prima.

Sempati Air

(Foto: Instagram/@generasi90an)

Namun, Sempati kemudian bangkrut dan bertepatan dengan krisis moneter pada tahun 1998. Sebelum bangkrut, Sempati Air pernah mengoperasikan pesawat-pesawat berikut Douglas DC-3, Airbus A300B4, Boeing 737-230, Boeing 737-281, Fokker F100, Fokker F70, dan Fokker F27 Friendship.

6. Bouraq Indonesia Airlines

Bouraq Indonesia Airlines, didirikan pada tahun 1970, dan mencapai puncak bisnisnya pada tahun 1980-an. Jerry Albert Sumendap, yaitu pengusaha pelayaran, dan juga memiliki perusahaan kayu di Kalimantan, bernama PT Porodisa Trading & Industrial.

Namun, Meninggalnya Jerry Sumendap sebagai pemilik maskapai in di tahun 1995, mengharuskan dilakukan restrukturisasi dalam badan manajemen. Namun upaya ini tidak berhasil dan Bouraq akhirnya bangkrut pada tahun 2005.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini