GINGERBREAD atau roti jahe adalah suguhan populer saat Natal, yang memiliki berbagai jenis bentuk. Kue ini pertama kali muncul di Eropa tengah pada Abad Pertengahan. Terbuat dari gula dan rempah-rempah yang dibawa dari Timur Tengah oleh tentara saat kembali dari Perang Salib.
Pada Abad Pertengahan di Inggris, gingerbread yang berarti "jahe yang diawetkan”, namun terdapat perubahan pada abad ke-15, secara khusus roti jahe dibuat pada kue manis dengan treacle dan jahe. Dan pada abad ke-19 dijadikan hidangan ringan saat Natal.
Kue jahe ini juga sangat populer di negara Eropa lainnya, dan pada malam Natal terdapat “pemeran kue jahe”.
Pertemuan di mana orang dapat mencicipi kelazatan Roti jahe yang dipotong menjadi bentuk dan simbol menggambarkan musim.
Bahkan banyak desa di Inggris melakukan tradisi dimana wanita muda harus memakan pria kue jahe, atau "suami", untuk memastikan bahwa mereka akan segera menikah.
Awalnya Gingerbread atau roti jahe dibuat oleh para biksu, tetapi pada abad ke-17 dan ke-18 pembuat roti mulai menjadikan roti jahe sebagai suguhan.
Di Prancis dan Inggris, pembuat roti ini membentuk serikat pekerja, dan diberi hak eksklusif untuk membuat roti jahe, kecuali saat Natal dan Paskah.
Popularitas kue dan rumah roti jahe menyebar ke Amerika kolonial. Resep bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, sesuai dengan asal negara para imigran yang menetap di sana.
Sebagian besar resep memiliki lebih sedikit bumbu daripada resep Eropa, dan seringkali pemukim memasukkan bahan-bahan lokal.
Follow Berita Okezone di Google News