KETIKA menonton film produksi Amerika Serikat, mungkin Anda akan melihat kebanyakan dibuka dengan tampilan tanda bertulis 'Hollywood’.
Bukan hanya saat menonton, ketika mendengar kata Hollywood pun Anda mungkin otomatis membayangkan tulisan landmark terkenal Kota Los Angeles, AS.
Dirangkum dari beberapa sumber, menurut penerbit Los Angeles Times, Harry Chandler, ‘Hollywoodland’ adalah properti senilai Rp326,5 juta dengan tinggi 13,5 meter di perbukitan Santa Monica, di Gunung Lee pada tahun 1923. Pembuatan tulisan tersebut awalnya digunakan untuk mempromosikan proyek real estate kelas atas.
Huruf balok berwarna putih tersebut diterangi oleh 4 ribu bola lampu terpisah berhasil menarik banyak pasang mata. Tanda yang seharusnya hanya difungsikan selama 18 bulan tersebut, kemudian berubah menjadi wajah industri film Amerika.
Namun, tanda yang biasa disebut Hollywood sign awalnya tidak seperti yang terlihat sekarang. Pada tahun 80-an tanda tersebut hanya bertuliskan ‘Ollywood’, setelahnya huruf ‘O’ ketiga terguling menuruni bukit tempatnya berdiri.
Kemudian, seseorang juga pernah mencoba membakar huruf ‘L’ yang ada di sana.
Karena lokasinya yang mudah dicapai, tanda tersebut pernah menjadi sasaran vandalisme selama beberapa dekade.
Kamar Dagang Hollywood akhirnya memutuskan untuk membangun kembali Hollywood sign dari awal, sekaligus memasang sistem keamanan untuk mencegah kerusakan.
Pendiri Playboy, Hugh Hefner dengan bantuan penyanyi, Alice Cooper, dan produser film, Giovanni Maza serta enam lainnya mengumpulkan uang senilai Rp3,8 miliar untuk biaya pembangunan Hollywood sign. Masing-masing dari para pendonor memugar satu huruf.
Tanda tersebut juga sudah diubah beberapa kali secara tidak resmi, misalnya Hollyweed. Bahkan,pengubahan Hollywood menjadi Hollyweed terjadi beberapa kali, terakhir pada 2017 sebagai bentuk penghormatan kepada Undang-Undang California yang melegalkan ganja rekreasi (non-medis).
Follow Berita Okezone di Google News