PEMERINTAH diminta fokus menggarap potensi wisatawan domestik yang sangat menjanjikan, mengingat dunia sedang menghadapi resesi ekonomi secara global pada 2023. Jangan lagi mengandalkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Pengamat pariwisata Arifin Hutabarat mengatakan bahwa pandemi COVID-19 sudah turut mengubah paradigma pariwisata, di mana wisatawan nusantara bisa lebih diandalkan dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Pariwisata itu bukan lagi diukur dari jumlah wisman, tapi diukur secara real, berapa hasil efeknya terhadap destinasi atau daerah destinasi. Artinya, berapa banyak jumlah tenaga kerjanya, berapa banyak jumlah pajaknya, itu ukurannya sekarang, bukan lagi jumlah wisman,” kata Arifin kepada Okezone, Kamis (5/1/2023).
Arifin sudah mengusulkan langsung ke Menparekraf Sandiaga Uno dalam Rakornas Kemenparekraf 2022 bahwa Indonesia dalam 10 tahun akan datang harus fokus membangun pariwisata domestik yang tersistem, terstruktur, dan terukur.
“Pasar dosmetik itu boleh dikatakan cocok buat Indonesia, pasarnya sudah ada dan segala sesuatu pengaturannya adalah di dalam kontrol kita, kalau misal mengharapkan wisman berartikan tergantung kontrol dari negara-negara lain,” ujar Arifin.
Menurutnya dengan adanya pariwisata domestik yang tersistem, terukur, dan terstruktur maka akan lebih mudah untuk melihat keberhasilannya melalui data primer seperti berapa sesungguhnya orang yang bekerja di pariwisata, berapa pajaknya, dan lainnya.
“Jadi, lebih baik kita jangan mengandalkan wisatawan asing sementara ini, bahkan saya bilang 5-10 tahun yang akan datang apa yang kita bangun ini untuk domestik saja dulu. Jadi kualitasnya kita naikkan dulu dan segala halnya, statistiknya berapa sesungguhnya penghasilan daerah dari pariwasata.”
Follow Berita Okezone di Google News