SATE menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang juga dikenal hingga mancanegara. Biasanya sate dibedakan berdasarkan jenis daging yang ditusuknya, yakni ayam, kambing atau sapi.
Namun, Anda mungkin juga tak asing dengan sate maranggi dan sate madura? Sebenarnya, apa perbedaan diantara keduanya? Berikut ulasannya, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Sate Maranggi
Sate ini berasal dari Purwakarta, sebuah kabupaten di wilayah Jawa Barat. Terbuat dari daging domba atau sapi dan direndam dengan campuran kecap manis dan beberapa jenis rempah-rempah, seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, dengan sedikit cuka untuk memberi sedikit rasa asam.
Karena proses merinasi atau perendaman inilah, cara penyajiannya tidak perlu saus lagi. Karena bumbu sudah meresap ke dalam daging. Selain itu, proses marinasi juga membedakan sate maranggi dengan sate madura atau sate lainnya.
Sate maranggi disajikan dalam kecap manis dan acar, dengan irisan bawang merah, tomat potong dadu, lontong, atau nasi putih.
(Foto: Instagram/@dinfooddiary)
Sate maranggi juga bisa ditemui di daerah Cianjur dengan bentuk yang sedikit berbeda. Perbedaan utama antara Sate Maranggi Purwakarta dengan Sate Maranggi Cianjur terletak pada cara penyajiannya.
Sate maranggi Purwakarta biasanya disajikan dengan kecap dan acar sambal tomat, sedangkan sate maranggi Cianjur disajikan bersama sambal oncom dan dinikmati dengan ketan bakar sebagai pengganti nasi.
Selain itu, ada juga penjual sate maranggi yang memberi pilihan pada pelanggannya yang kurang menyukai rasa pedas, yaitu untuk mengganti sambal tomat dan kecap dengan sambal kacang.
Walaupun ada beberapa variasi sate maranggi seperti yang telah disebutkan di atas, bumbu sate maranggi dari rempah-rempah dan gula aren tetap menjadi ciri khas yang menjadi dasar pembuatan setiap jenis sate maranggi
Follow Berita Okezone di Google News