MARTAPURA merupakan Ibu Kota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Martapura punya beberapa julukan seperti Kota Santri, Kota Intan hingga Serambi Makkahnya Kalimantan. Lalu, bagaimana sejarah dan asal usul Martapura?
Melansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), penamaan Martapura disebut ketika ditandatanganinya perjanjian antara Sultan Banjar dan Belanda di Bumi Kencana Martapura.
 BACA JUGA:Begini Sejarah dan Asal-Usul Nama Samarinda, Negeri Tepian Mahakam
Kemudian berdasarkan sejarah Kerajaan Banjar, terjadi beberapa perpindahan tempat yang menjadi kedudukan raja, yaitu, Kuin, Kayu Tangi, Martapura, Karang Intan dan Sungai Mesa.
Selain itu, dalam beberapa perjanjian antara Sultan Banjar dan Belanda penandatanganan dilakukan di Bumi Kencana. Begitu juga dalam surat menyurat ditujukan kepada Sultan di Bumi Kencana Martapura.
Â
Nah, jika ditelisik lebih dalam, Bumi Keraton Kencana Martapura adalah pusat pemerintahan untuk melakukan aktivitas kerajaan secara formal sampai dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Belanda pada 11 Juni 1860.
 BACA JUGA:Menguak Misteri Sepasang Buaya Putih Penunggu Sungai Mahakam, Jelmaan Siluman?
Kala itu, status Kerajaan Banjar setelah dihapuskan masuk ke dalam Karesidenan Afdeling dan Timur Borneo.
Wilayah dibagi dalam 4 Afdeling, salah satunya yaitu Afdeling Martapura, di mana terbagi dalam 5 Distrik, yakni Distrik Martapura, Riam Kanan, Riam Kiwa, Banua Ampat dan Margasari.
Sementara itu masyarakat di Martapura mayoritas beragama Islam. Pada umumnya terkenal sangat kuat memegang nilai-nilai ajaran agama. Islam memiliki akar yang kuat dalam budaya masyarakat Banjar.
Follow Berita Okezone di Google News