Share

Kenapa Tak Boleh Bilang Dingin di Gunung Sumbing?

Melati Pratiwi, Jurnalis · Rabu 18 Januari 2023 21:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 17 406 2747929 kenapa-tak-boleh-bilang-dingin-di-gunung-sumbing-o1LGNf2YpO.jpg Gunung Sumbing di Jawa Tengah. (Instagram @van.chariel)

MENDAKI Gunung Sumbing di Jawa Tengah harus siap dengan segala aturan yang berlaku di sekitar warga lokal. Mulai dari yang masuk akal, hingga yang menimbulkan tanda tanya seperti tak boleh menyebut kata dingin.

Tak diketahui pasti mengapa kata dingin dilarang dalam perjalanan mendaki Gunung Sumbing. Tapi yang jelas, diyakini ketika melanggar aturan tersebut, pendaki bakal terkena malapetaka.

 BACA JUGA:5 Pantangan Naik Gunung Merbabu, Awas Diincar Setan Gendong!

Kejadian Nyata dari Fiersa Besari

Beberapa tahun lalu, penulis juga musisi Fiersa Besari mengunggah vlog perjalanan menaiki Gunung Sumbing bersama teman-temannya.

Sebelum sampai di jalur pendakian, penjaga sudah membacakan beberapa peraturan, salah satunya adalah dilarang mengucap kata 'dingin'.

 

Sayang, penjaga tidak menjelaskan detail alasannya. Tapi lebih disayangkan lagi, kawan-kawan Fiersa justru menjadikan itu sebagai candaan.

Perjalanan mendaki Gunung Sumbing hingga puncak memang tak ada masalah. Namun ketika kembali ke tenda, keanehan mulai terjadi.

 BACA JUGA:Ini Sederet Larangan saat Mendaki Gunung Andong, Traveler Harus Tahu!

"Di pos 2 yang diisi oleh dua tenda kami, digempur angin besar," kata Fiersa Besari, dikutip dari YouTube-nya.

Satu hal membuatnya semakin aneh adalah kawasan sekitar tak diserbu angin kencang. Ya, hanya tenda mereka yang merasakannya.

Follow Berita Okezone di Google News

Mendapati kendala semacam ini, ingatan Fiersa langsung terlempar pada peraturan yang telah dilanggar. Tak lain, rombongan pendakian Fiersa Besari membuat kata dingin sebagai lelucon.

"Kami teringat bercandaan kami yang berulang kali berucap kata dingin, padahal sudah dilarang oleh warga lokal" ujar Fiersa.

 Ilustrasi

Dari sana, Fiersa Besari semakin tersadar bahwa gunung diibaratkan sebagai rumah. Dimana setiap rumah pasti memiliki aturan tersendiri.

Boleh saja tak percaya akan aturan-aturan yang ditetapkan, tapi sudah sepatutnya untuk menghormati.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini