ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Rumat menilai peristiwa kapal wisata yang sering tenggelam merugikan citra wisata Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata premium di Tanah Air.
"Kejadian kapal wisata di Labuan Bajo yang sering kali tenggelam itu sangat merugikan citranya sebagai destinasi yang disebut-sebut sebagai wisata premium," katanya mengutip Antara.
Hal tersebut dikatakannya merespons kejadian kapal wisata di Labuan Bajo yang sering saat mengangkut wisatawan untuk berwisata di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Sederet kejadian kapal wisata di Labuan Bajo yang tenggelam maupun terbakar dalam beberapa tahun terakhir yaitu pada Juni 2021, September 2021, dan Desember 2021, Januari 2022.
Kejadian terbaru yaitu kapal KLM Tiana Liveaboard yang tenggelam di perairan Labuan Bajo pada Sabtu, 21 Januari 2023 yang mengangkut sebanyak 14 orang wisatawan terdiri atas 10 orang wisatawan mancanegara dan empat orang wisatawan domestik.
Yohanes mengaku, dirinya sangat menyayangkan kapal wisata wisata yang tenggelam dalam kejadian terbaru itu berstatus sebagai barang bukti perkara pidana.
Menurut dia, kejadian kapal wisata tenggelam sering terjadi ini menunjukkan masih lemahnya upaya pemerintah provinsi maupun kabupaten mengelola atau menata aturan yang mengikat para pihak yang berkecimpung dalam sektor pariwisata di Labuan Bajo.
Semua stakeholder pariwisata, kata dia, semestinya ada dalam satu wadah yang terikat dengan aturan pemerintah sehingga beroperasi dalam pengawasan.
Follow Berita Okezone di Google News