BICARA soal Garut, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah dodol garut. Tapi, mungkin Anda juga tak asing lagi dengan seni adu domba yang menjadi khas Garut, Jawa Barat.
Seni adu domba Garut adalah seni ketangkasan adu domba yang umumnya terdapat pada masyarakat Garut, Tatar Pasundan.
Seni adu domba biasanya diiringi dengan berbagai atraksi kesenian musik tradisional menggunakan sound system besar dan dihadiri warga sekitar hingga dari berbagai daerah.
Tradisi ini memiliki nilai kekeluargaan yang merekatkan persatuan masyarakat. Selain itu, tradisi ini juga sebagai ajang uji nyali domba, sarana menaikan pamor kelas, sekaligus rating nilai jual domba milik peternak.
Namun, tahukah Anda bagaimana sebenarnya asal usul dari tradisi adu domba Garut?
(Foto: Instagram/@adudombagarut)
Domba pada mayoritas masyarakat agraris di Tatar Pasundan merupakan jenis hewan ternak yang biasanya dimiliki selain sapi, ayam, dan bebek.
Hewan ini selain digembalakan untuk memanfaatkan keberlimpahan rumput juga berguna sebagai penghasil pupuk organik yang dapat diinstensifikasikan penggunaannya pada upaya penyuburan ladang atau kebun rumahan.
Melansir dari berbagai sumber, sejarah tradisi seni ketangkasan domba Garut berawal dari masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa sekitar tahun 1815-1829, pada saat itu sering berkunjung ke sejawat perguruannya bernama Haji Saleh yang mempunyai banyak domba.
Sebagai sesama pemilik dan pecinta hewan domba, ia meminta salah satu domba sahabatnya yang dinamai Si Lenjang untuk dikawinkan dengan domba yang ada di Pendopo Kabupaten yang bernama Si Dewa.
Follow Berita Okezone di Google News