Share

Fakta Unik Stasiun Bogor, Cagar Budaya Warisan Belanda Berusia 142 Tahun

Sri Latifah Nasution, Jurnalis · Sabtu 28 Januari 2023 09:17 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 26 408 2753751 fakta-unik-stasiun-bogor-cagar-budaya-warisan-belanda-berusia-142-tahun-NLzLlJCpjP.jpg Stasiun Bogor. (Foto: Heritage KAI)

STASIUN Bogor merupakan cagar budaya warisan peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang masih berfungsi untuk naik turun penumpang kereta. Usianya sudah sampai 142 tahun.

Stasiun kereta api kelas besar tipe A ini terletak di Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Berdiri pada ketinggian lebih dari 246 meter, Stasiun Bogor termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta.

Stasiun Bogor juga masuk dalam pengelolaan KAI Commuter di Jabodetabek dan merupakan salah satu jalur lintas KRL Commuter Line, serta Kereta Rel Diesel (KRD) Sukabumi-Bogor.

Stasiun Bogor merupakan bangunan masa kolonial Belanda. Seiring perkembangan zaman, stasiun ini mulai bersolek dengan menambahkan area restoran, café, dan juga jenis toko retail. Namun, arsitektur khas Eropa masih bisa ditemukan di sini.

Ilustrasi

Stasiun Bogor (Okezone.com/Putra RA)

Bahkan, Stasiun Bogor sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No: PM. 26/PW.007/MKP/2007, pada 26 Maret 2007.

Stasiun ini juga kaya akan sejarah sejak awal pembangunannya, dan berikut beberapa fakta unik mengenai Stasiun Bogor.

Sejarah Stasiun Bogor

Stasiun Bogor dulunya merupakan sebuah terminal pemberhentian terakhir, yang menghubungkan Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor). Pembangunan tersebut berlangsung pada awal tahun 1870-an oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Pembangunan stasiun ini dimaksudkan untuk mempersingkat waktu tempuh kedua kota tersebut, karena saat itu transportasi masih didominasi oleh kereta kuda.

Stasiun baru dibuka untuk umum pada 31 Januari 1873. Selama 40 tahun pertama, pengelolaan stasiun ini dipegang oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Hingga tahun 1881, Staatsspoorwegen (SS) mulai membangun Stasiun Buitenzorg kedua, dengan jalur lintas Bogor-Bandung-Banjar-Kutoarjo-Yogyakarta.

Follow Berita Okezone di Google News

Kental dengan Nuansa Eropa

Ornamental geometris mirip awan, kaki singa, dan relung yang terdapat di Stasiun Bogor merupakan pengaruh dari gaya Yunani Klasik, dengan unsur yang serba geometri dan simetris.

Bangunan bergaya Indische Empire dengan sentuhan Neoklasik di bagian pintu utama membuat kental akan nuansa Eropa.

Pada ruang VIP, berdiri prasasti dari marmer setinggi satu meter. Monumen ini merupakan simbol ucapan selamat pagi dari para karyawan SS kepada Davis Maarschalk, atas usahanya mengembangkan jalur kereta api di Jawa.

Dinding bangunan juga terbuat dari bata plesteran dengan motif guratan bergaris yang dibingkai oleh moulding cornice di bagian atap jurai.

Ilustrasi

Untuk overcapping ada sedikit perubahan dari awal pembangunannya. Awalnya bagian yang terbuat dari besi bergelomang yang ditopang kerangka baja memayungi peron stasiun.

Namun, saat ini atap tersebut kini telah dilubangi dan dipotong di beberapa bagian, serta kerangka bajanya diiris untuk mengakomodasi kabel listrik aliran atas.

Tata Letak Stasiun

Stasiun Bogor terdiri dari dua bangunan berdampingan. Bangunan utama menjadi are masuk stasiun, lobi, juga beberapa fasilitas lain. Sementara, bangunan kedua merupakan overcapping yang menaungi peron dan juga jalur kereta api.

Stasiun Bogor memiliki 8 jalur kereta, yang terbagi menjadi jalur sepur lurus tunggal/sepur lurus ganda Depok-Jakarta, juga jalur sepur raya tunggal arah Cianjur-Padalarang.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini