BERWISATA ke Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan. Terlebih jika jalan-jalan menggunakan kapal, menjelajahi keindahan perairan di salah satu kawasan destinasi super prioritas (DSP) ini.
Sayangnya beberapa waktu lalu, sempat terjadi insiden tidak terduga yaitu salah satunya kapal wisatawan yang sedang mengarungi laut di Labuan Bajo tiba-tiba tenggelam. Maka hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi pengelola wisata, hingga pemerintah daerah setempat.
Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengatakan, bahwa kejadian tersebut bisa terjadi kapan saja. Sehingga untuk para pengelola wisata, khususnya tempat penyewaan kapal.
"Kejadian kecelakaan ini bisa terjadi kepada siapa saja. Tapi bisa kita antisipasi dengan berbagai cara," kata Shana dalam keterangannya.
Berikut ini tips naik kapal di 5 tips aman naik kapal wisata di Labuan Bajo:
(Kapal wisata di Labuan Bajo, Foto: MPI)
1. Perhatikan cuaca
Saat Anda memilih untuk menggunakan kapal wisata di Labuan Bajo, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah cuaca. Ketika gelombang sedang tinggi atau curah hujan yang juga besar, maka bisa dipertimbangkan kembali. Sebab nantinya akan berisiko selama perjalanan wisata Anda.
Apabila terus dipaksakan, tapi cuaca sedang tidak bersahabat, maka tak menutup kemungkinan akan terjadi goncangan di kapal yang sedang ditumpangi. Alih-alih ingin liburan santai di kapal, malah menjadi tidak menyenangkan karena cuacanya buruk.
2. Persiapkan segala sesuatu
Meskipun cuaca sedang baik-baik saja dan gelombang laut sedang bersahabat, namun tetap Anda harus mempersiapkan diri. Lantaran melakukan kegiatan outdoor atau di luar ruangan tetay memiliki berbagai risiko, yang nantinya harus dihadapi oleh wisatawan.
(Foto: Unsplash)
"Tapi jangan terlalu khawatir, karena (wisatawan) bisa menggunakan asuransi untuk keselamatannya," terang Shana.
3. Kapal bersertifikat
Baik kapal pesiar maupun phinisi, pilihlah yang sudah bersertifikasi. Seperti yang dianjurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), agar setiap pelaku pariwisata memiliki sertifikat Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan) atau disingkat CHSE.
Shana mengatakan, dengan adanya sertifikat maka keamanan, keselamatan hingga pelayanan yang akan diberikan kepada wisatawan selama di dalam kapal akan tetap terlaksana dengan baik, sebab semua sudah terlatih.
Follow Berita Okezone di Google News