JET Lag atau gangguan tidur sementara sering dialami seseorang setelah menempuh perjalanan jauh. Jet lag terjadi akibat perubahan zona waktu, kelembaban udara di pesawat, ketinggian pesawat dari permukaan laut, dan perubahan tekanan udara di sekitar.
Lalu bagaimana mengatasi jet lag?
Mike Massimino yang pernah bekerja sebagai astronot di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan pengalamannya mengatasi jet lag selama penerbangan.
Sebagai astronot, Massimino tentu saja sangat berpengalaman menempuh perjalanan jauh bahkan terbang sampai ke luar angkasa. Tentu saja tubuhnya sudah biasa jet lag dan paham cara mengatasinya.
Massimino menjelaskan bahwa NASA tahu jam-jam aneh yang memungkinkan akan menyebabkan jet lag, maka dari itu bersiap untuk mengalahkannya melalui penelitian yang lebih ilmiah.
“Ini adalah masalah pengaturan waktu untuk menyetel ulang jam pemutaran waktu Anda,” kata Massimino seperti dilansir dari Travel and Leisure, Kamis (2/2/2023).
Berikut adalah beberapa tips singkat darinya untuk menghindari jet lag :
Pahami Kapan Harus Melihat Cahaya
Menurut Massimino, mengatur paparan cahaya sangat penting untuk mengatur ulang ritme pemutaran waktu selama 24 jam Anda dan menghentikan jet lag di jalurnya.
“Ini masalah pengaturan waktu untuk mengatur ulang jam sirkadian Anda. Jadi, berdasarkan siklus siang-malam, kapan melihat terang dan kapan melihat gelap memungkinkan Anda untuk menyesuaikan lebih cepat,” jelasnya.
Dalam ilmu Scientific American, menjelaskan bahwa paparan cahaya dapat membantu seseorang dalam memajukan atau menunda ritme sirkadian (pemutaran waktu) mereka. Hal ini didukung pada sebuah studi oleh tim di Pusat Medis Universitas Rush di Chicago, yang meminta peserta memaparkan diri mereka pada cahaya di pagi hari, menyebabkan ritme sirkandi bergeser 2,1 jam. Para peneliti menyimpulkan akan membuat para peserta dapat mengurangi jet lag.
Follow Berita Okezone di Google News