VALENTINE atau Hari Kasih Sayang dirayakan tiap 14 Februari. Awalnya, perayaan Valentine dilakukan orang-orang Romawi kemudian sekarang sudah membudaya di banyak negara.
Perayaan Valentine dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberi cokelat, hadiah, pergi ke suatu tempat romantis, dan makan malam romantis.
Di balik perayaan Valentine yang romantis, ternyata memiliki cerita di baliknya. Valentine menjadi salah satu tradisi sangat tua, diperkirakan berasal dari festival Romawi.
Bangsa Romawi mengadakan festival yang disebut Lupercalia pada pertengahan Februari, saat awal musim semi.
Melansir beberapa sumber, dahulu orang Romawi merayakan hari raya Lupercalia, dengan cara para pria mengorbankan seekor kambing dan seekor anjing, lalu mencambuk para wanita dengan kulit binatang yang baru saja mereka sembelih.
Romansa Romawi "mabuk. Mereka telanjang," kata Noel Lenski, seorang profesor studi agama di Universitas Yale, kepada NPR pada tahun 2011. Wanita muda akan berbaris untuk pria untuk mengalahkan mereka, kata Lenski. Mereka percaya ini akan membuat mereka subur.
Pasta brutal itu termasuk lotere perjodohan di mana pria muda mengambil nama dari toples. Pasangan itu kemudian akan tidur bersama selama festival atau lebih lama.
Orang Romawi kuno mungkin juga bertanggung jawab atas nama hari cinta modern kita. Kaisar Claudius II mengeksekusi dua orang, keduanya bernama Valentine, pada tanggal 14 Februari di tahun yang berbeda di abad ketiga. Gereja Katolik menghormati kemartirannya dengan perayaan Hari St.Valentine.
Follow Berita Okezone di Google News