Share

Asal Usul Sejarah Putussibau, Kota yang Berdiri di Tengah Belantara Hutan Kalimantan

Kiki Oktaliani, Jurnalis · Jum'at 03 Februari 2023 14:02 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 02 408 2757715 asal-usul-sejarah-putussibau-kota-yang-berdiri-di-tengah-belantara-hutan-kalimantan-TTnqtu4R0E.JPG Permukiman warga Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar (Foto: pedomanwisata.com)

KOTA Putussibau adalah ibu kota dari Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Kota ini berdiri di tengah-tengah hutan Kalimantan, yang hijau dan masyarakatnya juga hidup dari hasil sungai yang melimpah. Kota Putussibau juga terkenal dengan penangkaran ikan arwana atau masyarakat setempat menyebutnya Silok.

Terletak di hulu sungai Kapuas dengan panjang 1.143 kilometer, 56 persen dari lapang wilayah kabupaten ini merupakan kawasan konservasi dalam bangun taman nasional dan hutan lindung.

Sejarah Kota Putussibau

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, kapuashulukab.go.id, berdasarkan Undang-undang Darurat nomor 3 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, pada tanggal 13 Januari 1953 terbentuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kapuas Hulu dengan ibukota Putussibau.

Bupati pertama yang menjabat adalah JC. Oevang Oeray (1951-1955), berikut dilanjutkan oleh Anang Adrak (1955-1956).

Infografis Kota Paling Ramah Sedunia

Masa penjajahan Belanda

Sekitar tahun 1823, Belanda memasuki wilayah Kapuas Hulu dengan izin dari Kerajaan Selimbau. Belanda juga melakukan perjanjian dengan Kerajaan Selimbau. Dimana dalam perjanjian tersebut menegaskan tentang kedaulatan dari Kerajaan Selimbau.

Sebelum adanya kontrak dengan pemerintah Hindia-Belanda yang berkedudukan di Kota Sintang, wilayah Hulu Negeri Silat sebagian berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia-Belanda.

Melalui kontrak yang tertuang dalam surat persaksian perang Raja Negeri Selimbau, maka tidak diragukan bahwa semua wilayah Kapuas Hulu takluk di bawah kekuasaan Raja Negeri Selimbau.

Selama masa kedudukan Belanda di Kapuas Hulu, melihat potensi alam yang besar pemerintah Hindia-Belanda terus berupaya menempatkan dan menambah kekuatan militernya, di beberapa daerah potensial.

Follow Berita Okezone di Google News

Bahkan pemerintah Hindia-Belanda perlahan melakukan intervensi sistem pemerintahan setempat melalui 'politik adu domba'.

Raja Selimbau tidak mampu mengendalikan pemerintahannya secara utuh sebab Belanda selalu mencampuri setiap keputusan yang dibuat oleh raja.

Pada tahun 1925, setelah Panembahan Haji Gusti Usman mangkat yang juga menandai berakhirnya kedaulatan Kerajaan Selimbau, pemerintah Hindia-Belanda dapat menguasai wilayah Kapuas Hulu secara utuh.

Infografis Kota Bogor

Era penjajahan Jepang

Jepang masuk ke wilayah Kapuas Hulu pada tahun 1942 dengan membuka pertambangan batu bara di bagian hulu Sungai Tebaung dan Sungai Mentebah.

Pada masa itu, wilayah Kalimantan Barat dipimpin oleh Abang Oesman, K. Kastuki dan Honggo. Kedatangan Jepang pada mulanya memberikan harapan baru bagi masyarakat, yaitu dibebaskan dari penindasan Belanda.

Namun pada kenyataannya, Jepang juga melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam dan manusia demi kepentingan sepihak.

Pada masa Jepang seluruh wilayah Kalimantan berada di bawah kekuasaan angkatan laut Jepang Borneo Menseibu Coka yang berpusat di Banjarmasin, sedangkan untuk Kalimantan Barat berstatus 'Minseibu Syuu'.

Masa Kemerdekaan

Pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS), daerah Kalimantan Barat berstatus sebagai daerah bagian yang terdiri dari Daya Besar, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Banjar.

Setelah bergabung menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan dikeluarkannya Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 dibentuklah Pemerintahan Administrasi Kabupaten Kapuas Hulu dengan Ibu Kota Putussibau. Bupati pertama yang menjabat adalah J. C. Oevang Oeray (1951-1955).

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini