Share

Uniknya Tradisi Warga Desa Piplantri, Rela Tanam 111 Pohon demi Sambut Kelahiran Bayi Perempuan

Sri Latifah Nasution, Jurnalis · Selasa 07 Februari 2023 18:05 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 07 406 2760388 uniknya-tradisi-warga-desa-piplantri-rela-tanam-111-pohon-demi-sambut-kelahiran-bayi-perempuan-nerx69dPWp.JPG Wanita warga Desa Piplantri, India (Foto: BBC/Bhavya Dore)

BAGI sejumlah orangtua, kelahiran bayi laki-laki lebih diharapkan ketimbang bayi perempuan. Lain halnya dengan penduduk Desa Piplantri di Rajasthan, India.

Mereka bersuka cita menyambut kelahiran bayi perempuan, bahkan punya tradisi unik untuk merayakan kelahirannya.

Dilansir dari BBC, setiap orangtua yang dikaruniai anak perempuan akan menanam sebanyak 111 pohon sebagai bentuk sambutan untuk sang bayi.

Tidak hanya itu, anak tersebut akan dibuatkan rekening deposito tetap senilai Rp5,6 juta, yang bisa diakses saat ia berusia 18 tahun.

Tradisi unik tersebut berawal dari Kepala Desa Piplantri, Syam Sunder Paliwal yang berduka atas kematian putrinya akibat dehidrasi, pada tahun 2007 silam.

Tradisi Seks Bebas di Kamboja

Ia kemudian menanam pohon di dekat pintu masuk desa atas nama anaknya, sebagai bentuk penghormatan darinya.

Saat itu, tanah di sekitar desa sangat kering, karena tambang marmer yang menggunduli perbukitan.

Sama seperti di sebagian besar India, anak perempuan kala itu cenderung diremehkan dibanding anak laki-laki. Anak laki-laki dianggap lebih bisa membantu perekonomian keluarga.

Dua hal itulah yang ingin Paliwal ubah. Langkahnya menanam pohon untuk mengenang putrinya yang meninggal, diikuti oleh warga desa namun dengan tujuan yang sedikit berbeda.

Follow Berita Okezone di Google News

Mereka melakukannya untuk memperingati kelahiran setiap anak perempuan di keluarganya. Jumlah pohon yang ditanam, yakni 111 pohon dianggap sebagai angka keberuntungan bagi umat Hindu setempat.

Selain sebagai bentuk penghormatan bagi sang bayi, penanaman pohon tersebut juga dimaksudkan untuk meregenerasi lingkungan sekitar yang semakin buruk.

Seiring dengan penanaman pohon, orangtua bayi juga akan menandatangani surat pernyataan bahwa mereka tidak akan menikahkan anak perempuannya sebelum berusia 18 tahun, dan akan membiarkan mereka menyelesaikan sekolah.

Tradisi Masyarakat Sumba Barat

Diperkirakan sebanyak 60 bayi perempuan lahir setiap tahunnya di Desa Piplantri. Bersamaan dengan itu, lebih dari 350 ribu pohon sudah ditanam warga di wilayah tersebut.

Sekarang lahan tandus seluas 1.000 hektare telah ditumbuhi berbagai jenis pohon, mulai dari manga, gooseberry, kayu cendana, mimba, peepal, juga bambu.

Setiap bulan Agustus selama musim hujan, akan diadakan upacara penanaman pohon khusus untuk semua anak perempuan yang lahir dalam 12 bulan sebelumnya.

Para gadis dewasa yang telah memiliki pohon atas nama mereka, akan mengikatkan gelang rakhi di pohon muda. Mereka juga akan menggap pohon tersebut sebagai saudara kandungnya.

Selama Festival Raksha Bandhan, kepala desa, pejabat, serta tamu akan disuruh untuk bersumpah di samping pohon beringin. Mereka diharuskan berjanji untuk bertanggung jawab menjaga lingkungan.

Adanya penanaman pohon tersebut membuat perkembangan yang pesat di Piplantri. Air tanah meningkat, dan status perempuan juga jauh lebih baik.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini