BADAN Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) menyebut Sabang Marine Festival (SMF) 2023 menjadi momentum mengangkat sisi kemaritiman wilayah Pulau Weh sebagai potensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor pariwisata.
Wakil Kepala BPKS T Zanuarsyah mengatakan bahwa SMF 2023 akan menjadi ajang yang mengangkat sisi kemaritiman, sekaligus strategi dalam mempromosikan pulau paling barat Indonesia yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) itu.
“Komitmen untuk peningkatan sektor pariwisata di Sabang mampu bisa dikembangkan di masa akan datang, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih baik,” kata Zanuarsyah di Kota Sabang seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (17/3/2023).
 BACA JUGA:
Ia menjelaskan Sabang Marine Festival telah dijadikan sebagai acara unggulan nasional yang tertera dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Tentunya, ajang ini sebagai upaya menumbuhkembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Sabang.
Â
SMF 2023 akan berlangsung di Kota Sabang pada 17-19 Maret mendatang. Mengangkat sisi kemaritiman, BPKS akan menampilkan pertunjukan tarian lokal yang spektakuler yaitu "Tuwah Bak Djaroë Panglima".
 BACA JUGA:
“Tarian ini menggambarkan tentang keberadaan hukum adat laut yang ada di Aceh, khususnya di Kepulauan Sabang, selain tarian juga ditampilkan Pawai Marine,” kata T Zanuarsyah yang juga Ketua Pelaksana SMF 2023.
Tarian Tuwah Bak Djaroë Panglima, kata Zanuarsyah, diproduseri oleh Rika Syarief, yang memiliki makna kuat, yaitu kehormatan dan kehebatan tradisi Aceh yang memiliki hukum adat laut yang dipimpin oleh seorang panglima laot atau panglima laut.
Follow Berita Okezone di Google News