Share

Asal-usul Desa Wonomulyo, Jejak Transmigran Jawa di Polewali Mandar Sulawesi Barat

Raden Yusuf, Jurnalis · Jum'at 17 Maret 2023 12:04 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 16 408 2782203 asal-usul-desa-wonomulyo-jejak-transmigran-jawa-di-polewali-mandar-sulawesi-barat-uuMbhOsUPe.JPG Kantor Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto: FB/Kecamatan Wonomulyo)

WONOMULYO merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kecamatan tersebut sudah terbentuk sejak tahun 1937, ketika masih bernama distrik.

Mengutip dari berbagai sumber, Wonomulyo dibuka oleh transmigran Jawa yang didatangkan oleh Belanda pada Juli 1934 silam.

Awalnya, Wonomulyo berama District Colonie. Kemudian, nama tersebut diganti dengan 'Wonomoeljo' yang memiliki arti 'hutan mulia'.

Jika dibandingkan dengan Polewali, Wonomulyo lebih ramai, lantaran merupakan pusat perdagangan di seantero kabupaten.

Untuk jumlah penduduknya, Badan Pusat Statistik (BPS) Polewali Mandar menyebutkan bahwa pada sekitar tahun 2011 berjumlah 45.858 jiwa. Sementara tahun 2021 jumlah bertambah menjadi 51.616 jiwa.

Dari data tersebut, dalam kurun waktu 10 tahun, peningkatan penduduk Kecamatan Wonomulyo cukup tinggi, yaitu sekitar 12,5 persen.

Potret Desa Wonomulyo

(Foto: kotamamuju.blogspot.com)

Adanya kenaikan tersebut tentunya karena pengaruh dari perkembangan ekonomi, yang menarik minat para pendatang dari luar wilayah untuk bermukim di Wonomulyo.

Mengenai sejarahnya, singkat erita pihak kolonial bermaksud membangun basis pertanian dengan membuka lahan dari hutan, di tahun 1937.

Di mana ribuan orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta dikirim untuk mengerjakan proyek lahan baru pertanian.

Sejumlah pekerja tersebut antara lain berasal dari Ambarawa, Semarang, Magelang, Kediri, Yogyakarta dan Ponorogo.

Follow Berita Okezone di Google News

Kemudian, hal yang sama kembali dilakukan Belanda pada tahun 1941, di mana perkembangan Wonomulyo terus melejit, seiring dengan banyaknya jumlah penduduk.

Wonomulyo sendiri merupakan kecamatan yang memiliki 13 desa, dan merupakan kecamatan dengan aktivitas ekonomi paling sibuk. Bahkan, kesibukannya mengalahkan Kota Polewali itu sendiri.

Selain itu, satu hal yang menarik dari Wonomulyo, tidak pernah terjadi konflik antar etnis, justru masyarakatnya saling membaur. Masyarakat di Wonomulyo rata-rata dari mereka menguasai 4 bahasa sekaligus, yaitu Bugis, Mandar, Makassar, dan Toraja.

Infografis Desa Wisata Adat Indonesia

Selain itu, di Wonomulyo juga banyak masyarakat yang membangun infrastruktur pertanian, seperti bendungan, saluran irigasi dan jembatan. Di Wonomulyo, orang-orang berdarah Jawa sudah menganggap Wonomulyo sebagai rumahnya.

Terlebih lagi, lambat laun orang-orang kelahiran Jawa banyak yang meninggal dunia. Saat ini, masyarakat yang banyak terdapat di Wonomulyo, yakni berdarah campuran antara Jawa dan suku setempat. Mereka dikabarkan menggunakan bahasa Bugis, Mandar, serta Toraja, namun dengan logat Jawa. Sungguh unik bukan?

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini