Share

Awas Macet, Ada Pawai Ogoh-Ogoh Jelang Perayaan Nyepi 2023 di Bali

Antara, Jurnalis · Sabtu 18 Maret 2023 05:02 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 17 406 2782682 awas-macet-ada-pawai-ogoh-ogoh-jelang-perayaan-nyepi-2023-di-bali-roRQ7kt7AJ.JPG Pawai Ogoh-Ogoh (Foto: MPI/Aldhi Chandra Setiawan)

DINAS Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali akan mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang terjadi saat malam pawai ogoh-ogoh atau Hari Pangerupukan, sehari sebelum Hari Suci Nyepi, karena akan dibarengi dengan masyarakat yang ingin mudik ke kabupaten/kota asal.

Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali, I Putu Sutaryana menjelaskan, kemacetan di malam pawai ogoh-ogoh kerap kali terjadi, apalagi tahun 2023 Bali mulai pulih sehingga diprediksi ramai, didukung pula dengan adanya festival ogoh-ogoh yang digelar pemerintah daerah.

"Kadang-kadang masyarakat Bali di Denpasar itu kan bukan dari penduduk Denpasar saja. Jadi terkadang belum selesai Pangerupukan (malam pawai ogoh-ogoh) mereka mudik pulang kampung ke Tabanan, Karangasem, dan lain-lain, di sana ada kemacetan yang perlu kita bantu nanti," kata dia.

Kepada media, Sutaryana menjelaskan pihaknya di dinas perhubungan kabupaten/kota dibantu oleh desa adat. akan bersiaga agar masyarakat Bali yang hendak pulang kampung merayakan Nyepi dapat selamat sampai tujuan.

Infografis Spot Berburu Kerajinan Tangan Bali

Umumnya, masyarakat Hindu di Bali yang ingin merayakan Nyepi di kampung halaman akan berangkat sebelum Hari Pangerupukan, namun tidak sedikit yang memilih untuk tetap di perantauan menyaksikan pawai ogoh-ogoh.

Kata pejabat Dishub Bali tersebut, waktu yang kerap dipilih pemudik adalah sekitar pukul 22.00 Wita, dan daerah dengan kemacetan tertinggi berada di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

"Kadang ada saja muda-mudi itu kan yang masih di jalan minum (minuman keras). Kita kalau bawa mobil macet, itu yang mungkin perlu kita koordinasikan dishub kabupaten/kota bersama prajuru desa adat dan pecalang supaya tidak mengganggu keamanan lalu lintas, kalau terjadi kecelakaan kan berat juga," tuturnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Ditambah lagi festival terkait ogoh-ogoh baru kembali digelar tahun ini setelah kebijakan PPKM pandemi Covid-19 dicabut oleh pemerintah pusat, bersamaan dengan tumbuhnya pariwisata di Pulau Dewata, sehingga Dishub Bali mengaku siap apabila ada hal lain yang harus diantisipasi.

"Pada intinya tetap kita koordinasi bagaimana menjaga Bali sama-sama untuk Nyepi, kan ini setahun sekali agar nanti setelah itu tidak ada kekisruhan lah. Apalagi sekarang ekonomi Bali kan baru berkembang, kalau setelah Nyepi ada keributan kasihan wisatawan nanti," kata Sutaryana.

Tak berhenti di sana, Dishub Bali dan jajaran di kabupaten/kota juga akan memastikan setelah proses mengarak ogoh-ogoh, tak ada sisa ogoh-ogoh yang terbengkalai di jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Infografis Wisata Tabanan

Masyarakat Bali diimbau menjaga citra dengan tidak membuat keributan yang dapat berdampak ke upaya pemulihan ekonomi menuju endemi Covid-19.

Hari Suci Nyepi Cakka 1945 sendiri jatuh pada hari Rabu, 22 Maret 2023 sehingga Hari Pangerupukan berlangsung satu hari sebelumnya.

Sementara untuk arus balik, Dishub Bali memprediksi akan terjadi pada Kamis sore, di mana pada hari tersebut masyarakat akan berlibur ke tempat wisata memanfaatkan cuti bersama perayaan Hari Suci Nyepi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini