Share

Berukuran 9 Meter, Begini Kisah Makam Keramat Panjang yang Masih Keturunan Rasulullah

Tim Okezone, Jurnalis · Senin 27 Maret 2023 21:03 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 27 408 2787911 berukuran-9-meter-begini-kisah-makam-keramat-panjang-yang-masih-keturunan-rasulullah-WwoN8JRIMN.JPG Makam Keramat Panjang di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten (Foto: Dok. Okezone)

BERZIARAH kubur sudah menjadi tradisi umat Islam Indonesia secara turun-temurun. Meski menurut sebagian kalangan dikaitkan dengan bid'ah, namun aktivitas yang dianjurkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ini nyatanya tetap lestari hingga detik ini.

Ziarah kubur pun tak pelak menjadi tren dalam berwisata religi. Selain mengingatkan kepada kematian, kegiatan ziarah kubur bisa menjadi motivasi agar setiap manusia tidak bosan beramal baik untuk bekal pulang ke alam barzakh.

Meski diterpa ganasnya arus modernisasi, kegiatan ziarah kubur tetap dipertahankan, terutama pada momen penting seperti memasuki bulan suci Ramadhan maupun tiap-tiap perayaan hari-hari besar Islam.

Seperti halnya di Makam Keramat Panjang di Jalan Cituis, Keramat, Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang. Makam ini sering dikunjungi berbagai peziarah dari dalam maupun luar negeri.

Makam Keramat Panjang di Tangerang

(Foto: Okezone.com)

Jika biasanya makam berukuran 2x1,5 meter, makam di Jalan Cituis, Kramat, Kecamatan Pakuhaji ini sangat berbeda.

Di lokasi ini terdapat makam seorang ulama berukuran sepanjang 9 meter. Makam itu biasa disebut oleh warga sekitar sebagai Makam Keramat Panjang.

Di dalam makam itu, konon terdapat jasad seorang ulama besar asal Hadramaut, Yaman Selatan yaitu Al Habib Abdullah bin Ali Al-Uraidhi yang menyebarkan agama Islam hingga ke Indonesia. Habib Abdullah bin Ali Al-Uraidhi nasabnya tersambung kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dari garis Sayyidina Husein.

Follow Berita Okezone di Google News

Juru kunci makam tersebut, Habib Muhammad bin Toha Assegaf mengatakan, Habib Abdullah bersama istrinya Aminah Khan menyebarkan Agama Islam ke Aceh, Palembang, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan berakhir di Pulau Jawa tepatnya di wilayah Pakuhaji, Tangerang.

"Umur beliau itu sampai 107 tahun. Masyarakat yang ziarah ke sini datang dari berbagai daerah, dari luar negeri juga ada kayak dari Turki, Yaman, Singapura, Malaysia banyaklah pokoknya. Selain itu kalau yang dari daerah itu ada dari Madura, Indramayu, sama sekitar Pulau Jawa," ujar Muhammad saat berbincang dengan Okezone beberapa waktu lalu.

Muhammad mengatakan, ketika Habib Abdullah berada di wilayah Pakuhaji, beliau mempersunting seorang gadis di daerah tersebut yakni Siti Sulaiha. Makam kedua istrinya tersebut berada tak jauh dari Makam Habib yang dianggap keramat tersebut.

Infografis Wisata Religi di Jakarta

"Bisa ke sini itu karena beliau saat itu kapalnya rusak berat, di sini beliau bersama dengan awak kapal yang beliau bawa memperbaiki kapal beliau di sekitar kampung sini. Tak jauh dari sini kan ada pantai, sambil memperbaiki kapal beliau juga menyebarkan agama Islam," ucapnya.

Makam berukuran 9 meter itu, ditutupi tudung dan dilapisi kain berwarna hijau yang membentang di seluruh badan makam, yang terletak di dalam sebuah ruangan seperti mushola.

Terdapat dua sisi makam tersebut, terdapat batu nisan dengan ukuran cukup besar ditutup dengan kain sehingga tak nampak tulisannya.

"Kalau ditanya kenapa namanya makam Keramat Panjang itu, memang sejarahnya katanya beliau itu tinggi sekali beda jauhlah sama masyarakat sekitar sini. Kalau nama keramat itu, karena kampung ini namanya Kampung Keramat. Dari situ akhirnya disebut Makam Keramat Panjang," terang Muhammad.

Infografis Tren Traveling 2023

Adapun orang-orang yang berziarah ke makam tersebut sambung Muhammad, rata-rata berwasilah dengan cara membacakan tahlil. Ketika mereka melakukan tahlil, mereka akan duduk menghadap ke makam, sambil membuka tudung dan berdoa ke arah batu nisan.

Makam Keramat Panjang sebelumnya sempat direncanakan menjadi salah satu destinasi wisata religi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Namun, pihak juru kunci dan warga sekitar tidak mengizinkan. Dikhawatirkan akan ada permasalahan yang sensitif jika sudah mengarah pada komersialisasi alias urusan duit.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini