PRAKTISI pariwisata, Triawan Munaf berpendapat, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berulah di Bali hanyalah segelintir orang alias sedikit, dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang punya sikap dan etika positif.
"Itu jumlahnya kan nggak banyak ya, kecil dibandingkan dengan jumlah wisatawan dan dengan wisatawan yang punya attitude positif. Bahkan ada yang mau membantu pendidikan, ngurusin sampah, melepaskan anak penyu atau tukik, lebih banyak yang positif," kata dia melansir ANTARA, Rabu (29/3/2023).
Kendati demikian, jika terdapat pemberitaan kurang baik atau negatif maka hal tersebut bisa menutupi sejumlah kebaikan lainnya yang ditorehkan para turis asing.
Adapun mengenai warga asing yang justru mencari nafkah di Indonesia dengan dalih berwisata, ia menyebut hal itu tak lepas dari krisis yang melanda dunia.
"Memang dengan adanya krisis di dunia ini, banyak warga negara di Eropa yang tadinya tidak terpikirkan untuk mencari kerja sekarang mencari kerja, karena mungkin nafkahnya terancam di negara masing-masing," paparnya.
Mantan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) ini menambahkan, warga asing yang membuka usaha di Bali tidak dicurigai warga lokal karena ketidaktahuan masyarakat setempat dan mengira mereka (warga asing) telah mengurus izin usaha sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News