Share

Mengulik Sejarah dan Asal-usul Bukit Soeharto, Jejak Kekejaman Jepang di Tanah Borneo

Kiki Oktaliani, Jurnalis · Rabu 03 Mei 2023 13:01 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 01 408 2806300 mengulik-sejarah-dan-asal-usul-bukit-soeharto-jejak-kekejaman-jepang-di-tanah-borneo-LpyESrWozy.JPG Bukit Soeharto di Kalimantan Timur (Foto: dok. nisa nabila)

TAMAN Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, atau biasa disebut Bukit Soeharto merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Taman ini sempat menjadi kandidat lokasi Ibu Kota Negara (IKN) menggantikan Jakarta, yang ditandai dengan kunjungan presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 7 Mei 2019 silam.

Di dalam taman hutan bukit Soeharto terdapat banyak sebaran flora dan fauna yang beragam. Tak hanya itu, di dalam kawasan Taman Hutan Raya terdapat objek wisata pantai Tanah Merah Samboja.

Diketahui kawasan tersebut mulanya adalah tambang-tambang batubara. Namun, pada tahun 1990-an mantan presiden kedua, Soeharto menginstruksikan Departemen Kehutanan untuk melakukan reboisasi.

Saksi sejarah kekejaman tentara Jepang

Di kawasan seluas 27.000 hekatare ini juga terdapat dua patung presiden soeharto yang berdiri kokoh. Bukit ini telah ada sejak zaman penjajahan Jepang di Indonesia.

Infografis Wisata Sejarah di Indonesia

Mirisnya, bukit ini menjadi saksi kejamnya kekuasaan Jepang di Tanah Air, dengan melakukan penyiksaan dan serta pembuangan mayat para romusha.

Namun, belum ada literatur yang secara eksplisit menuliskan tentang romusha di Bukit Soeharto.

Menyimpan aura mistis

Kabarnya, masyarakat yang melintasi kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, mereka kerap merasakan hal-hal berbau mistis.

Yang sering terjadi adalah misteri orang hilang, atau salah arah saat berada dalam kawasannya. Dan yang lebih membuat merinding adalah penampakan makhluk gaib yang suka menampakkan diri. Mulai dari berdiri di pinggir jalan, atau menjuntai di batang pohon.

Follow Berita Okezone di Google News

Konon, pengunjung yang datang ada yang melihat penampakan para pekerja romusha di waktu-waktu tertentu seperti azan zuhur dan ashar.

Masyarakat percaya, saat melintasi Bukit Soeharto pada pal 25-50 mereka akan membunyikan klakson sebanyak dua kali sebagai simbol pemberian salam.

Infografis Kebiasaan Buruk Traveling

Selain itu, bagi pelancong dari luar kota yang melalui kawasan itu, juga diharapkan untuk menjaga kebersihan.

Namun, terlepas dari hal tersebut memang baik untuk tetap berhati-hati saat melakukan perjalanan jauh dengan menjaga kondisi tubuh tetap prima. Tak hanya itu, menjaga kebersihan juga sangat penting di mana pun kita berada.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini