Share

Menguak Sejarah Selendang Mayang, Minuman Khas Betawi yang Menggugah Selera

Salman Mardira, Jurnalis · Kamis 25 Mei 2023 17:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 24 301 2819307 menguak-sejarah-selendang-mayang-minuman-khas-betawi-yang-menggugah-selera-34WTzUoays.jpg Es selendang mayang khas Betawi. (Foto: Resepkoki)

SELENDANG mayang merupakan minuman khas Betawi yang mulai dikenal sejak akhir abad 19 dan masih eksis sampai kini. Rasanya manis dan gurih. Terbuat dari tepung sagu dan diguyur kuah santan, es selendang mayang sungguh menggungah selera..

Para pencinta kuliner Betawi bisa dengan mudah menemukan es selendang mayang di pasaran, pusat perbelanjaan, maupun festival kuliner.

Lalu seperti apa sejarah es selendang mayang?

 BACA JUGA:

Mengutip dari ANTARA, budayawan Betawi Yahya Andi Saputra menceritakan sejarah selendang mayang dari kisah turun-temurun serta berbagai sumber yang didapatnya.

Selendang berasal dari cerita rakyat Si Jampang yakni seorang jagoan Betawi yang dikenal sebagai perampok, yang hasilnya akan dibagikan kepada rakyat miskin, kala itu.

 Ilustrasi

Alkisah, pria ini lalu jatuh hati kepada wanita bernama Mayangsari hingga rela melakukan apa pun.

 BACA JUGA:

Penampilan Mayangsari yang memiliki rambut terurai dan ikal, hidung mancung, serta mata indah meneduhkan, menggambarkannya sebagai wanita berparas cantik.

Orang-orang mengasumsikan Mayangsari sebagai inspirasi nama untuk minuman dengan tampilan menarik dan segar sehingga selendang mayang ini diibaratkan dapat dinikmati bagi pandangan mata maupun rasa.

 

Hingga hari ini selendang mayang masih menjadi kuliner populer di tengah masyarakat. Rasanya yang manis-gurih dan penampilannya yang menggugah selera, bisa dengan mudah cocok di lidah banyak orang.

Yahya berharap pemerintah semakin memberikan perhatiannya kepada para pelaku usaha kuliner Betawi saat ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Artinya bukan hanya mengeluarkan peraturan melalui undang-undang, pemerintah juga harus mengimplementasikannya dengan memberikan ruang, modal, bimbingan, seperti kebersihan hingga pengemasan yang higienis kepada para pedagang.

Ani (40) seorang pedagang es selendang mayang mengaku sudah 10 tahun berjualan minuman khas Betawi itu. Selain mencari rezeki, ia ingin melestarikan sejarah Betawi.

“Saya biasanya jualan di bazar, biasanya laku lebih dari 50 gelas dan bisa mendapat satu juta rupiah sekali acara,” tuturnya saat ditemui di Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2023, awal pekan ini seperti dikutip dari ANTARA.

 Ilustrasi

Melalui festival ini, minat masyarakat semakin meningkat untuk mengenal dan menyukai kuliner Betawi sehingga tak perlu khawatir akan punahnya budaya termasuk kuliner khas Betawi.

Ani berharap kuliner Betawi bisa terus diperjuangkan keberadaannya melalui berbagai kegiatan pameran di berbagai tempat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini