Share

Angela Tanoesoedibjo : Desa Wisata Batik di Yogyakarta Berhasil Datangkan 4.000 Wisatawan Setiap Bulan

Kevi Laras, Jurnalis · Jum'at 26 Mei 2023 16:19 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 26 406 2820587 angela-tanoesoedibjo-desa-wisata-batik-di-yogyakarta-berhasil-datangkan-4-000-wisatawan-setiap-bulan-zFxrsZOtuF.jpg Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (Foto: Kemenparekraf)

WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa batik mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Indonesia. Bukan hanya lewat industri kerajinan, tapi wisata batik juga yang makin diminati.

Misalnya Kampung Batik di Giriloyo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sampai dikunjungi 4.000 wisatawan nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman) setiap bulan.

 BACA JUGA:

"Aktivitas batik juga menjadi (pembangkit) wisata yang bisa mendatangkan wisatawan. Contohnya ada satu desa wisata batik tulis di Yogyakarta yang sudah berhasil mendatangkan hampir 4.000 wisman dan wisnus setiap bulannya," kata Angela Tanoesoedibjo dalam Webinar 'Peran Perempuan Eksplorasi Dalam Tata Ruang dan Sehelai Batik', Jumat (26/5/2023).

 

Angela Tanoesoedibjo yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif mengatakan bahwa batik bisa merekam sejarah dan banyak makna terkandung di dalamnya.

 BACA JUGA:

Indonesia juga mampu membuat sejarah di mana para pemimpin dunia yang ikut G20 atau KTT ASEAN di Indonesia beberapa waktu lalu, semua mengenakan batik bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ada banyak kesempatan kita juga melihat salah satunya, saat Presiden (Jokowi) memperkenalkan batik kepada seluruh pemimpin dunia seperti di momen G20 dan KTT ASEAN dan ini jadi pemberitaan yang hangat dari berbagai media internasional," kata Wamenparekraf Angela yang juga salah satu anggota termuda dalam Kabinet Indonesia Maju ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Sekadar informasi, secara etimologi batik berasal dari bahasa Jawa yaitu Ambathik. 'Amba' berarti kepada lebar, luas, atau kain. Sementara 'thik' berarti titik atau 'matik' dalam bahasa Jawa.

Kemudian kata tersebut lebih dikenal dengan batik, berarti menghubungkan titik-titik menjadi pola tertentu pada kain yang luas atau lebar. Wamenparekraf Angela pun berharap agar batik tetap eksis dan membangkitkan perekonomian masyarakat dan pelestarian budaya Indonesia.

 Ilustrasi

"Karena kita sadari bahwa ada manfaat ekonomi di sini dari batik ada upaya pelestarian Indonesia namun yang terpenting ada keberpihakan pada perempuan karena mayoritas pengrajin batik adalah perempuan," pesannya

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini